Viral Debat dengan Miss Israel, Ini Balasan Menohok Whulandary Herman ketika Disebut Cari Sensasi
Perdebatan tersebut dipicu postingan Whulandary Herman di Instagram berupa foto unjuk rasa mendukung kemerdekaan dan kebebasan Palestina.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Puteri Indonesia 2013 Whulandary Herman menjadi viral usai terlibat perdebatan dengan Miss Israel 2013 Yityish Aynaw di media sosial.
Perdebatan tersebut dipicu postingan Whulandary Herman di Instagram berupa foto unjuk rasa mendukung kemerdekaan dan kebebasan Palestina.
Yang disorot pada foto itu, yakni poster yang bawa pengunjuk rasa bertuliskan 'From The River To The Sea Palestine Will Be Free' dan 'Bombing Kids is not self defense'.
"Bukan mata yang buta, tapi hati. Kebebasan Anda adalah impian banyak dari kami," tulis Whulandary sebagai keterangan unggahannya, Senin (30/10/2023).
Postingan itu mendapat respons Yityish Aynaw, Miss Israel 2013.
Untuk diketahui, Yityish dan Whulandary Herman pernah sama-sama berkompetisi di ajang Miss Universe 2013 di Moskow.
Miss Israel 2013 itu mempertanyakan pandangan Whulandary dengan mengingatkan bahwa banyak warga Israel yang tewas dan diculik ke Gaza, termasuk bayi.
"Sungguh? Ya, bagaimana dengan 1400 orang Israel yang tidak bersalah yang dibunuh? Bagaimana dengan 30 bayi yang diculik ke Gaza?" tulis Yityish Aynaw dalam bahasa Inggris.
Lebih lanjut, Yityish Aynaw mengingatkan tentang Hamas yang disebutnya memulai perang.
Baca juga: Sedih Melihat Penderitaan Warga Palestina, Aldi Taher Teringat Anak-anaknya
Yityish juga bak menyinggung Wulan agar berhenti menyuarakan tentang konflik Israel dan Palestina dengan omong kosongnya.
Yityish Titi Aynaw berharap para influencer bisa lebih cerdas menyikapi konflik yang terjadi antara Hamas dan Israel saat ini.
"Saya berharap semua influencer hari ini akan cerdas tentang konflik dan tidak hanya meng-upload omong kosong yang tidak mereka pahami," ungkapnya.
Komentar dari Miss Israel itu sontak memancing kecaman dari warganet Indonesia.
Tak berhenti disitu, Putri Indonesia 2013 Whulandary Herman langsung memberikan respon bijak membalas komentar Yityish.
Putri asal Sumatera Barat itu dengan tegas berpegang teguh pada pendapatnya bahwa konflik harus segera dihentikan.
"Meningkatnya konflik hanya akan mengakibatkan lebih banyak korban jiwa yang tidak bersalah, yang seperti kita lihat, banyak dari jiwa-jiwa malang tersebut adalah anak-anak. Pandangan mayoritas dunia terhadap konflik ini adalah bahwa Israel penindasnya dan orang-orang Palestina bereaksi terhadap kekejaman yang telah mereka derita selama beberapa dekade," balas Whulandary Herman.
Whulandari menerangkan bahwa perpanjangan konflik hanya akan menghasilkan lebih banyak nyawa orang tak bersalah melayang.
Kebanyakan dari mereka adalah anak-anak dan perempuan.
Ia justru ingin para influencer untuk menyuarakan kebenaran terjadinya konflik tersebut.
Menurutnya, tidak ada setuju jika konflik tersebut terus diperpanjang.
"Kita bisa sepakat agar tidak setuju pada konflik, tetapi kita dapat sepakat juga bahwa memperpanjang konflik tidak akan membuat kedua belah pihak lebih baik," tegas Whulandary.
Aksi berbalas debat di komentar antara Whulandary dan Miss Israel ini seketika viral di media sosial.
Banyak yang mendukung dan mengapresiasi argumen Whulandary soal konflik Palestina-Israel.
Tapi ada pula yang nyinyir karena menganggap Whulandary memanfaatkan situasi untuk mendapat perhatian dan menjadi viral.
Komentar nyinyir tersebut diposting Whulandary di Insta Story-nya.
"Bilang saja mau viral dan diundang TV enggak sih yang beginian. Hahahaaha paham."
Whulandary lantas memberi respons menohok.
"Terkadang saya bingung sama yang begini, saya di telepon, di-DM, ibu saya dihubungi untuk wawancara, saya diminta datang ke stasiun tv, satu pun saya tidak ambil, karena niat saya bukan mau jadi artis, apalagi cari popularitas."
"Mohon maaf, Anda mungkin follower baru saya, jauh sebelum terjadinya peristiwa ini, saya selalu memposting tentang Palestine, Saya tidak cari makan dari sensasi. Alhamdulillah saya memposting karena panggilan hati nurani, bukan untuk cari simpati."