Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Subakti Is, Sutradara dan Produser Berpengalaman, Kembali ke Lapangan dengan Film Horor 'Syirik'

Subakti Is, seorang sutradara dan produser yang sarat pengalaman, akhirnya memutuskan untuk 'turun gunung' dan kembali ke lapangan.

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Subakti Is, Sutradara dan Produser Berpengalaman, Kembali ke Lapangan dengan Film Horor 'Syirik'
Dok. pribadi
Subakti Is, Sutradara dan Produser Berpengalaman, Kembali ke Lapangan dengan Film Horor 'Syirik' 

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Setelah puluhan tahun menjadi produser film di salah satu rumah produksi besar, Subakti Is, seorang sutradara dan produser yang sarat pengalaman, akhirnya memutuskan untuk 'turun gunung' dan kembali ke lapangan.

Orang Lapangan

Subakti Is, yang dikenal sebagai sutradara sukses dari sinetron 'Pernikahan Dini,' berbicara dengan awak media di Hotel Djangkar Bumi, base camp artis dan kru film Syirik produksi Ganesa Film di Wonosari Gunung Kidul, Yogyakarta.

"Saya ini orang lapangan, jadi nggak bisa berlama-lama duduk hanya memerintah. Makanya setelah mencoba sekian lama sebagai associated produser, jiwa saya berontak. Saya harus kembali ke lapangan, membuat karya besar yang bisa dinikmati banyak orang," ujar Subakti Is.

Turun Gunung




Subakti Is kini 'turun gunung' melalui film "Syirik" yang disutradarai oleh Hestu Saputra. Film ini bertujuan tidak hanya menghibur tetapi juga mengedukasi masyarakat, terutama para penonton yang dibintangi oleh Nikita Mirzani, Kinaryosih, Teuku Rassya, Donny Alamsyah, dan lainnya.

"Gatel rasanya mendengar teman-teman yang filmnya ditonton oleh jutaan hingga puluhan juta penonton. Ini yang mendorong saya turun gunung," tegas sutradara yang sebelumnya telah sukses menyutradarai film-film seperti "Leak," "Kesurupan Setan," "Aku Anak Indonesia," dan "Yang Masih Dibawah Umur."

Membawa Senjata Pamungkas

Tetapi 'turun gunung'nya Subakti Is tidak sekadar berjalan begitu saja. Ia membawa "senjata pamungkas" berupa sebuah cerita horor yang diharapkan bisa memancing para penggemar film horor untuk berbondong-bondong menuju gedung bioskop.

"Syirik adalah cerita kisah nyata yang ada di suatu daerah, tetapi juga banyak terjadi di banyak daerah di Indonesia. Pastinya ceritanya berbeda dari film horor yang ada selama ini," ujar Subakti.

BERITA TERKAIT

Sebagai bentuk keseriusannya dalam membuat film berkualitas dan menghibur, Subakti Is memilih lokasi syuting yang nuansanya mendekati apa yang ada dalam cerita, yaitu di Wonosari Gunung Kidul, Yogyakarta.

"Sebagai kreator, saya tidak pernah main-main dalam menampilkan visual di film. Pemilihan lokasi tidak sembarangan, tapi saya selalu sesuaikan dengan apa yang ada dalam cerita, sehingga penonton akan larut dalam ceritanya," ungkapnya.

Tidak Merasa Risau

Meskipun biaya produksi film Syirik menjadi besar, Subakti Is sebagai produser tidak merasa risau. Dia mengutip pepatah bijak yang mengatakan, "Kalau mau mendapatkan ikan besar, pakannya juga harus besar."

Dengan semangat dan dedikasinya, Subakti Is kembali ke panggung film dengan harapan untuk memberikan pengalaman yang tak terlupakan kepada penonton.

Film horor "Syirik" diharapkan menjadi sebuah karya besar yang memikat banyak orang untuk menikmatinya. Subakti Is membuktikan bahwa semangat dan ketekunan adalah kunci utama dalam mencapai kesuksesan di dunia perfilman.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas