Kisahnya Difilmkan, Kasus Pembunuhan Vina Kembali Dibicarakan Publik dan Diusut Polisi
Hotman Paris siap membantu pihak keluarga agar kasus pembunuhan Vina Cirebon dapat diusut tuntas dan tiga pelaku yang masih bebas ditangkap.
Penulis: Bayu Indra Permana
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hotman Paris siap membantu pihak keluarga agar kasus pembunuhan Vina Cirebon diusut tuntas dan tiga pelaku yang masih buron dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Diakui Hotman, kasus pembunuhan Vina kini menyita perhatian publik hingga polisi kembali melakukan penyidikan setelah difilmkan oleh sutradara Anggy Umbara di bawah naungan Dee Company.
Film Vina: Sebelum 7 Hari yang dibintangi oleh Nayla Purnama, sudah tayang sejak 8 Mei 2024 dan sudah ditonton lebih tiga juta orang.
Secara pribadi, Hotman merasa iba melihat keluarga Vina berjuang sendiri mencari keadilan karena masih ada tiga pelakudiduga sebagai otak pembunuhan Vina masih berkeliaran bebas.
"Nah tentu tetap terimakasih karena gara-gara itu (film) lah kasus ini pengais keadilan ini bayangkan coba mereka (keluarga) sendiri tidak tahu kejadiannya," tutur Hotman.
Baca juga: Video Polisi Kembali Buru Saka Tatal, Pelaku Kasus Vina yang Bebas, Ingin Gali Informasi 3 DPO
Dheeraj mengatakan bahwa dirinya memang ingin membuat kasus ini kembali naik ke permukaan dan jadi pembicaraan khalayak ramai.
"Jadi intinya kalau saya bicara dari produksi film intinya kalau nggak ada film ini kan kasihan keluarga udah delapan tahun kasusnya terkubur," kata Dheeraj.
"Dengan adanya film ini kita ingin masyarakat tahu, Polda Jabar juga semua, dari dorongan netizen. Awal saya ketemu kalian kan tidak bisa tersenyum seperti sekarang jadi intinya itu lah semoga keluarga mendapatkan keadilan," terusnya.
Hotman melanjutkan bahwa sejak awal masyarakat hanya diberitahu bahwa Vina meninggal karena kecelakaan dan kabar soal pembunuhannya masih simpang siur.
Hingga akhirnya delapan anggota geng motor berhasil diamankan dan menjalani hukuman seumur hidup, barulah terungkap bahwa kasus tersebut adalah sebuah kasus pembunuhan.
"Mereka mikir kok waktu pertama kali disebutkan kecelakaan tunggal yang mengatakan itu adalah oknum polisi padahal motornya gak rusak, handphonenya enggak rusak," beber Hotman.
"Dari awal ini sudah ada sesuatu kekurang seriusan penanganannya," katanya.
Sebagai informasi, Hotman Paris dengan tegas mendesak kepada pihak kepolisian agar membuka kembali kasus tersebut dan melakukan BAP ulang ke delapan narapidana yang sudah diamankan.
Hal itu untuk mencari tahu dimana keberadaan tiga orang terduga pelaku yang disebut-sebut merupakan keluarga polisi dan anggota dewan Cirebon.