Roy Marten Bongkar Kronologi Putrinya Jadi Korban Dugaan Penipuan Vila, Alami Kerugian Rp980 Juta
Roy Marten membongkar kronologi saat putrinya menjadi korban dugaan penipuan vila di Bali, hingga mengalami kerugian mencapai Rp980 juta.
Penulis: Gabriella Gunatyas
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Aktor senior Roy Marten membongkar kronologi putrinya, Monique Arditi Marten menjadi korban dugaan penipuan vila di Bali.
Kabar kurang menyenangkan datang dari keluarga Roy Marten.
Putri Roy Marten, Monique Arditi Marten diduga mengalami penipuan dari pihak developer yang menangani pembangunan vilanya di Bali.
Buntut dari kasus tersebut Monique Arditi Marten pun mengalami kerugian mencapai Rp980 juta.
Dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Jumat (17/5/2024), Roy Marten membongkar kronologi mengapa kejadian kurang menyenangkan itu bisa menimpa putrinya.
Roy Marten menyebut Monique tertipu saat hendak menyewa vila selama 20 tahun di pulau Dewata tersebut.
"Bahwa anak kami (Monique) merasa ditipu ketika menyewa vila selama 20 tahun," ujar Roy Marten.
Pada saat itu pihak developer mengatakan pada Monique akan merampungkan pembangunan vila tersebut.
Namun hingga kini vila yang dipesan anak bintang film Rahasia Gadis tersebut tak kunjung selesai.
"Janjinya November jadi, tapi sampai hari ini tidak jadi," terangnya.
Monique Arditi Marten pun mengalami kerugian yang jumlahnya tak sedikit, ia diketahui telah menginvestasikan uangnya pada pihak developer sebesar Rp980 juta.
Baca juga: Roy Marten Temani Putrinya Lapor Polisi Buntut Dugaan Penipuan Vila di Bali
"Dia sudah invest kurang lebih Rp980 juta, tapi sampai sekarang tidak jadi vilanya," urai suami Anna Maria tersebut.
Monique Arditi Marten yang berada disebelah sang ayah pun menjelaskan lebih rinci mengapa dirinya bisa mengalami peristiwa tersebut.
Monique Arditi Marten menyebut pihak developer memintanya membayarkan dana sebesar 50 persen untuk menyelesaikan pembangunan vila tersebut.
"Dia bilang kita harus membayar 50 persen pas penandatanganan notaris, baru vila tersebut akan dibangun dalam 6 bulan."
"Kami bayar dan harusnya September jadi," terang Monique Arditi Marten.
Namun ditengah perjalanannya, proses pembangunan vila tersebut mendadak mangkrak.
"Tapi Juli, Agustus itu memang sudah mandek (pembangunan) karena saya suka ke Bali makannya saya suka cek, tapi nggak ada progres," timpalnya.
Mendapati hal itu, saudara perempuan Gading Marten itu pun meminta kejelasan pada developer.
Pada saat itu, pihak developer memberikan tawaran dengan memberikan unit vila lain kepada Monique sebagai ganti rugi.
Hal itu pun langsung disetujui oleh Monique Arditi Marten.
Alih-alih memberikan vila baru, pihak developer justru kembali ingkar janji.
"Ada villanya dia di komplek lain yang mau diberikan kepada kita sebagai ganti, karena dia udah nggak bisa mengembalikan duit yang sudah dibayarkan sama Monique."
"Kami setuju untuk ambil vila lain itu sebagai pengganti, tapi itu juga dia nggak nepatin," tutup Monique Arditi Marten.
(Tribunnews.com/Gabriella)