TRIBUNNEWS.COM - Kuasa hukum Arina Winarto, Leo Siregar memberikan komentarnya soal pihak Tiko Aryawardhana yang menuding kliennya gagal move on.

Kabar kurang menyenangkan datang dari suami penyanyi Bunga Citra Lestari (BCL), Tiko Pradipta Aryawardhana yang dilaporkan atas dugaan penggelapan dana senilai Rp 6,9 miliar.

Dalam kasus tersebut Tiko Aryawardhana dilaporkan oleh Arina Winarto yang tak lain adalah mantan istrinya.

Kasus tersebut diketahui terjadi di tahun 2022 silam, namun baru ramai diperbincangkan di tahun 2024 setelah Tiko Aryawardhana resmi menikahi Bunga Citra Lestari.

Tak ayal pihak Tiko Aryawardhana pun menuding Arina Winarto belum bisa move on hingga melakukan aksi demikian.

Pernyataan pihak Tiko Aryawardhana itu kini telah direspons oleh kuasa hukum Arina Winarto, Leo Siregar.

Leo Siregar menegaskan permasalahan yang terjadi antara kliennya dengan Tiko Aryawardhana murni persoalan bisnis.

"Jadi perkara ini kan berkaitan dengan bisnis," kata Leo Siregar dikutip dari YouTube STARPRO Indonesia, Jumat (7/6/2024).

Lebih lanjut sang kuasa hukum memaparkan kliennya telah resmi bercerai sejak tahun 2022 lalu, yang artinya hubungan Tiko dan Arina sudah benar-benar selesai.

"Kalau ada pemberitahuan karena nggak bisa move on, kita sama-sama ketahui si TA dan AW ini mereka bercerai di tahun 2022, artinya urusan yang berkaitan dengan itu sudah selesai, karena hakim sudah memutuskan," imbuhnya.

Tak berselang lama setelah bercerai, Arina Winarto membuat laporan dugaan penggelapan terhadap ayah dari ketiga anaknya itu.

Baca juga: Laporannya Terhadap Tiko Aryawardhana Sudah Berjalan, Arina Winarto Tetap Aktivitas seperti Biasa

"Nah setelah selesai itu, di tanggal 23 Juli 2022 AW itu melaporkan TA dengan dugaan penggelapan dalam jabatan," urainya.

Dalam kesempatan itu Leo juga menjelaskan soal kasus kliennya yang menjadi ramai di tahun 2024 di mana saat ini Tiko Aryawardhana telah sah menjadi suami bintang film My Stupid Boss itu.

"Ini kenapa lama, jadi dari proses tahun 2022 itu karena ini berkaitan dengan masalah pelaporan kalau kita bicara masalah penggelapan dalam jabatan masalah hukum itu butuh proses."

"Di mana perusahaan itu harus melakukan audit, perusahaan itu perlu melakukan investigasi, audit-audit yang dilakukan kan harus komprehensif."

"Karena perusahaan dibangun dari tahun 2016 sampai tahun 2019, ada tahun 2016 laporan bukunya bagaimana, 2017, 2018 bagaimana, 2019 bagaimana, dan itu perlu dicek," jelasnya.

Keluarga Tiko Aryawardhana dan BCL Merasa Dirugikan

Buntut dari kasus yang dilaporkan Arina Winarto, keluarga Keluarga Tiko Aryawardhana dan BCL merasa dirugikan.

Hal itu diungkap langsung oleh kuasa hukum Tiko, Irfan Aghasar.

"Kami berupaya untuk melindungi keluarga klien kami, apalagi keluarga klien kami adalah publik figur, sangat dirugikan," tegas Irfan Aghasar.

Kuasa hukum pria yang berprofesi sebagai pengusaha dan bankir itu tak segan membawa kasus itu ke ranah hukum apabila ada pihak-pihak yang sengaja memasukkan data-data palsu dalam laporan tersebut.

"Kami juga akan mencanangkan upaya-upaya hukum, bukan hanya perdata, tapi juga pidana bagi pihak-pihak dalam laporan polisi ini mencoba memasukkan data-data palsu atau tidak dapat dipertanggungjawabkan atau diduga merekayasa data-data tersebut," tutupnya.

(Tribunnews.com/Gabriella)