Konser Lentera Festival Rusuh, Panggung Dibakar, Kru Guyon Waton Dilempari Botol
Guyon Waton batal naik panggung karena pihak penyelenggara tidak melunasi pembayaran honor sesuai kesepakatan. Panitia menghilang tak tanggung jawab.
Penulis: Fauzi Nur Alamsyah
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Konser musik Lentera Festival belum lama ini ricuh, panggung dalam gelaran tersebut dibakar penonton di kawasan Pasar Kamis, Tangerang.
Hal itu buntut batalnya aksi panggung Guyon Waton dan NDX AKA lantaran pihak promotor tidak bertanggungjawab untuk membayar lunas para penampil.
Manajer Guyon Waton, Alwi kemudian membenarkan jika pihak promotor tidak melunasi grup bandnya sampai hari pertunjukan.
“Sampai H-1 itu belum bisa melunasi administrasi Guyon Waton,” kata Alwi manajer Guyon Waton kepada awak media, Selasa (25/6/2024).
Pembayaran yang tertunda tersebut kemudian ikut dirasakan oleh NDX AKA, yang kemudian ketua panitia menghilang dan tidak bertanggungjawab.
“Terus ternyata tidak cuma kami yang belum dibayar, sodara kami NDX AKA juga belum dibayar lunas. Dan vendor soundsystem sama LED juga belum dibayar lunas sampai siang hari kami dapat konfirmasi,” tambah Alwi.
Menilai pihak promotor yang tidak bertanggungjawab membuat Guyon Waton memutuskan untuk tidak tampil di hadapan penonton.
Saat itu justru pihak kru Guyon Waton ikut terkena dampaknya dengan dilempari botol bekas minum saat merapikan peralatan musik di panggung.
Hampir semua kru Guyon Wayon kena amukan dari penonton yang kecewa akibat batalnya penampilan mereka.
“Dan saat kami naik ke panggung untuk mentakeout alat-alat band Guyon Waton dan NDX, kami di lempari botol-botol dan dituduh crew kami adalah panitianya. Sampai pada akhirnya penonton sudah tidak bisa dikendalikan lagi,” ungkap Alwi.
“Hampir semua crew Guyon Waton kena lemparan dari penonton,” tambah Alwi.
Beruntungnya peralatan panggung Guyon Waton masih bisa untuk diselamatkan sebelum akhirnya penonton tidak bisa dikendalikan lagi dan membakar panggung.
“Alhamdulillah untuk alat musik kami masih bisa terselamatkan,” tutup Alwi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.