TRIBUNNEWS.COM - Aktris Tengku Dewi Putri mengungkapkan telah kembali membuka akses komunikasi dengan Andrew Andika.

Tengku Dewi kembali membuka komunikasi usai melahirkan anak keduanya pada Rabu (31/7/2024) lalu.

Hal tersebut dilakukan Tengku Dewi demi kebahagiaan anak-anaknya dengan Andrew Andika.

Tengku Dewi mengatakan, sudah tidak lagi memblokir kontak sang suami.

"Ini gara-gara saya lahiran lalu mulai membuka komunikasi dan block mulai dibuka," kata Dewi, dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Jumat (2/8/2024).

Hal itu dilakukannya agar sang anak mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya.

Tidak hanya dari Dewi melainkan juga dari Andrew.

"Saya mengambil keputusan supaya anak saya ini mendapat kasih sayang dari kedua orang tuanya," ujarnya.

Dewi turut memberikan kesempatan kepada Andrew untuk mengazankan sang anak.

Pasalnya, wanita berusia 36 tahun tersebut enggan membedakan kelahiran anak pertama dan keduanya.

"Ketika lahir, papanya juga mengazankan dan digendong skin to skin selayaknya orang tua biasa. Jadi anak Saya yang pertama dan kedua tidak ada bedanya," tuturnya.

Baca juga: Sematkan Nama Pemberian Andrew Andika, Tengku Dewi Ungkap Arti Nama Anak Keduanya

Lebih lanjut, ibu dua anak itu mengakui bahwa sang suami turut menemaninya saat melahirkan anak keduanya.

Namun, tidak berada dalam satu ruangan yang sama dengannya.

Seperti diketahui, saat ini, Tengku Dewi dan Andrew Andika tengah menjalani proses perceraian.

"Papanya mendampingi tapi di ruang berbeda karena memang lagi proses (perceraian)," ungkapnya.

Meski demikian, Dewi menegaskan proses perceraiannya dengan Andrew masih tetap berjalan.

"Tetapi memang semua proses (perceraian) masih berjalan," tegasnya.

Diketahui, Tengku Dewi telah menggugat cerai Andrew melalui e-court ke Pengadilan Agama (PA) Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (6/6/2024).

Kabar gugatan cerai tersebut dikonfirmasi oleh Minola Sebayang selaku kuasa hukum Tengku Dewi.

Semua Biaya Persalinan Tengku Dewi Putri Ditanggung oleh Richard Lee

Dalam kesempatan yang sama, Tengku Dewi Putri mengungkapkan dokter sekaligus influencer kecantikan Richard Lee telah membayar semua biaya persalinannya.

"Dicariin rumah sakit, di-support, dibayarin, saya tinggal duduk manis," kata Tengku Dewi dalam jumpa persnya di RSPI Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, Jumat (2/8/2024).

Richard Lee memenuhi semua kebutuhan medis dari Tengku Dewi sehingga ia hanya perlu fokus pada kesehatan dan keselamatan dirinya serta bayi yang dilahirkannya.

Richard Lee lantas mengungkap alasannya ingin membiayai total persalinan Tengku Dewi.

"Mungkin awalnya Dewi ya penginnya kita sama-sama tahu ceritanya. Dewi bagaimana ya, mungkin adalah suatu hal yang enggak enak ya, disakiti pada saat lagi hamil, pada saat melahirkan pada saat punya anak ya pasti enggak enak," katanya.

Ia menambahkan bahwa Dewi telah melalui masa-masa yang sulit dan ia ingin memastikan proses persalinan berjalan dengan lancar.

Baca juga: Tengku Dewi Melahirkan Anak Kedua, Andrew Andika Azankan Buah Hatinya di Ruang Berbeda

Harapannya, Tengku Dewi bisa kembali beraktivitas kembali seperti sediakala dengan proses penyembuhan yang cepat.

Bahkan sudah ada kontrak yang menunggu Tengku Dewi untuk terus tampil cantik dengan Richard Lee melalui perawatan kecantikan.

"Dan penginnya comeback lebih cepat, ingin setelah lahiran cepet cantik," ungkap dokter kecantikan itu.

Adapun Richard juga menegaskan bahwa total biaya yang dikeluarkan untuk perawatan di rumah sakit cukup besar, bahkan mencapai ratusan juta rupiah.

"Hahaha totalnya ratusan lah ini juga di RS cukup bagus juga, dokternya saya pilih yang bagus juga di sini, kamar juga yang suite setelah selesai dari sini juga sudah nunggu rangkaian treatment dari Dewi," ungkapnya.

Tengku Dewi kemudian menyampaikan terima kasihnya kepada Dokter Richard Lee.

"Dokter baik banget dia support penuh aku, pengin aku lebih semangat, lebih pede, nitip pesan lewat aku juga buat perempuan di sana kalau abis lahiran gas," tutup Tengku Dewi.

(mg/Roby Danisalam)(Tribunnews.com.Fauzi Nur Alamsyah)

Penulis adalah peserta magang dari Universitas Sebelas Maret (UNS).