Dilema Shinta Syamsul Arief antara Pekerjaan dan Hobi
Sering nongol di layar kaca sebagai anchor, Shinta Syamsul Arief sering jadi langganan pembaca acara. Khususnya event lari.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Pernah berkiprah di televisi mengantarkan Shinta Syamsul Arief pada popularitas.
Sering nongol di layar kaca sebagai anchor, Shinta kini sering jadi langganan pembaca acara. Khususnya event lari.
Namun, diakuinya menekuni aktivitas sebagai MC event lari sudah sejak lama. Bahkan jauh sebelum heboh acara-acara belakangan ini.
Baca juga: Olahraga Lari di Malam Hari, Ini yang Mesti Diperhatikan Agar Hasilnya Optimal
"Jadi MC lari pertama kali tahun 2014, acara trail run GedePangrango," ujarnya kepada awak media.
Tak tanggung-tanggung, even tersebut berlangsung selama dua hari.
"Dan aku langsung jatuh cinta dengan pekerjaan itu," lanjut dia.
Menurut dia, menjadi MC untuk event lari selalu menyenangkan. Apalagi setelah melihat para pelari menyelesaikan lomba.
"Karena bawaannya happy terus melihat orang lari melepas endorphin, jadi terbawa. Terus terpacu juga melihat para pelari 'menang terhadap diri mereka sendiri', perjuangan mereka bikin happy," terang Shinta.
Ia sendiri hobi menekuni olahraga lari. Namun, tidak jarang mengalami dilema antara ikut lari atau kerja sebagai pembawa acara event lari.
"Sudah sign up untuk lari, tapi panggilan MC memanggil, jadi suka bingung. Mau ikut lari atau nge-MC, cuma sekarang lebih pilih MC," ucap dia.
Ia memilih menekuni MC event lari karena sadar diri fisiknya tidak siap untuk lari. Apalagi sudah banyak tawaran jadi MC event lari hingga tahun depan.
"Hampir tiap minggu pasti selalu ada event lari. Aku pun jadwal nge-MC sampai tahun depan sudah mulai banyak," demikian Shinta menandaskan.