TRIBUNNEWS.COM -Selebgram Cut Intan Nabila mengaku siap menjadi ibu tunggal setelah melayangkan gugatan cerai terhadap sang suami, Armor Toreador. 

Seperti diketahui, Cut Intan Nabila menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan oleh Armor Toreador. 

Kini, Armor Toreador pun telah mendekam di penjara untuk menjalani hukuman atas perbuatannya. 

Buntut dari kasus KDRT yang dialami, Cut Intan Nabila pun mantap menggugat cerai sang suami. 

Kini, gugatan cerai Cut Intan terhadap Armor Toreador tengah diproses di Pengadilan Agama Tigaraksa, Tangerang, Banten. 

Baru-baru ini, Cut Intan pun mengaku sudah siap menjadi ibu tunggal bagi ketiga anaknya. 

Bahkan, mantan atlet anggar itu secara blak-blakan mengaku merasa senang menjadi orang tua tunggal untuk anak-anaknya. 

"Aku happy sebenarnya jadi ibu tunggal. Karena yang aku jalani saat ini adalah hal yang gak pernah terbayangkan sebelumnya, tapi gak seberat yang aku bayangkan dulu."

"Aku kira dulu gak akan bisa melewati fase itu, tapi ternyata aku mampu," ungkap Cut Intan dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Minggu (9/2/2025). 

Meski begitu, Cut Intan mengatakan dirinya sempat sulit menyesuaikan diri ketika harus menjadi orang tua tunggal bagi anaknya. 

Ia merasa berat harus mengurus ketiga anaknya seorang diri.

Baca juga: Cut Intan Puas Armor Toreador Divonis 4,5 Tahun Penjara, Kini Fokus Pemulihan Mental 

"Sebenarnya kalau penyesuaiannya bisa aku bilang cukup berat, karena banyak hal yang berubah dalam hidup aku."

"Mulai dari ngurus anak sendiri, rumah, status juga berubah," imbuh Cut Intan.

Namun, Cut Intan berusaha berpikir positif. 

Ia mencoba menikmati hari-harinya dengan ketiga anaknya setelah penangkapan sang suami. 

"Tapi aku menjalaninya tetap aku pikirkan yang positifnya aja. Jadi aku jalanin, aku nikmati hari-harinya," ujar Cut Intan. 

Cut Intan juga berusaha legawa menerima keadaan demi anak-anaknya.

"Aku lihat anak-anak sangat butuh aku, jadi aku harus lebih bisa menerima keadaan aku saat ini," tandas selebgram kelahiran 23 Maret 2001 itu.

(Tribunnews.com/Nurkhasanah)