Kembali Jadi Korban, Scarlett Johansson Kian Muak dengan AI, Sangat Berbahaya
Aktris Hollywood pemeran utama dalam film "Black Widow" itu mendesak pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk membatasi kecerdasan buatan AI.
Editor: Hasanudin Aco

TRIBUNNEWS.COM, AS - Scarlett Johansson sudah muak dengan kecerdasan buatan AI (Artificial Intelligence).
Aktris Hollywood pemeran utama dalam film "Black Widow" itu mendesak pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk membatasi kecerdasan buatan AI.
Hal itu sebagai tanggapan atas video viral palsu yang menampilkan Johansson dan selebritas Yahudi lainnya terlihat seolah-olah mengecam antisemitisme Kanye West.
Klip tersebut, yang kabarnya dibuat oleh pakar AI generatif Israel Ori Bejerano, menunjukkan lebih dari 20 mega bintang AS mengenakan kaus putih dengan jari tengah yang diacungkan dan Bintang Daud di tengah tangan dengan nama depan West tepat di bawahnya.
Johansson mengecam rekaman palsu tersebut dalam sebuah pernyataan kepada The Post pada Kamis (13/2/2025).
"Keluarga dan teman-teman saya mendapat informasi bahwa video hasil rekayasa AI yang menampilkan wajah saya, sebagai respons terhadap pandangan antisemit, telah beredar daring dan menarik perhatian," ungkapnya.
“Saya seorang wanita Yahudi yang tidak memiliki toleransi terhadap antisemitisme atau ujaran kebencian dalam bentuk apa pun,” lanjut ibu dua anak itu.
“Namun, saya juga sangat yakin bahwa potensi ujaran kebencian yang digandakan oleh AI merupakan ancaman yang jauh lebih besar daripada siapa pun yang bertanggung jawab atasnya. Kita harus menyerukan penyalahgunaan AI, apa pun pesannya, atau kita berisiko kehilangan kendali atas realitas.”
Johansson menambahkan, “Saya sayangnya telah menjadi korban AI di depan publik, tetapi kenyataannya ancaman AI memengaruhi masing-masing dari kita.”
"Sangat mengerikan bahwa pemerintah AS lumpuh ketika harus meloloskan undang-undang yang melindungi semua warganya dari bahaya AI yang mengancam," kata Johansson.
"Saya mendesak pemerintah AS untuk menjadikan pengesahan undang-undang yang membatasi penggunaan AI sebagai prioritas utama; ini adalah masalah bipartisan yang sangat memengaruhi masa depan umat manusia secara umum."
Seperti yang disebutkan Johansson, dia pernah menjadi korban AI sebelumnya.
Tahun lalu, nomine Oscar itu menyebut suara ChatGPT dari OpenAI milik Sam Altman yang terdengar "sangat mirip" dengannya setelah aktris itu menolak tawaran dari perusahaan teknologi itu untuk menggunakan suaranya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.