Kritik Arie Kriting Terhadap Ifan Seventeen di PFN, Singgung soal Pentingnya Kapabilitas
Ifan Seventeen dilantik jadi Dirut PFN, Arie Kriting soroti soal pentingnya kapabilitas.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: timtribunsolo

TRIBUNNEWS.COM - Pengangkatan Riefian Fajarsyah, lebih dikenal sebagai Ifan Seventeen, sebagai Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN) mendapat sorotan tajam dari berbagai pihak.
Salah satu kritik datang dari komika dan sutradara film Arie Kriting.
Kritik Terhadap Kapabilitas Ifan Seventeen
Arie Kriting mengungkapkan bahwa penting bagi setiap individu, termasuk Ifan, untuk menyadari kapabilitasnya dalam menjalankan tugas di PFN.
Menurutnya, posisi Dirut PFN memerlukan sosok yang mampu menghimpun para sineas untuk membangun industri film Indonesia.
“Kita harus sadar dengan kapabilitasnya ketika bicara sektornya adalah industri film. Bagaimana powernya dalam menghimpun sineas-sineas mungkin atau elemen-elemen yang dirasakan dibutuhkan untuk membangun PFN ini,” kata Arie Kriting dalam sebuah wawancara yang dilansir oleh Kompas TV.
Arie Kriting juga menekankan pentingnya membangun komunikasi yang baik dengan para pelaku industri film.
Ia mengkhawatirkan jika komunikasi di awal sudah mengalami kendala, maka pengelolaan PFN ke depan akan terhambat.
“Seberapa besar untuk bisa hadir di situ gitu loh membangun komunikasi. Karena ini kan masalah komunikasi. Kalau sejak awal saja komunikasinya sudah dengan orang-orang yang menurut saya, dalam tanda kutip, yang punya kapabilitas di industri perfilman, sejak awal saja komunikasinya sudah ada kendala, kedepannya akan seperti apa,” ujar Arie Kriting.
Amanah dan Tanggung Jawab
Arie menyadari bahwa penunjukan Ifan Seventeen merupakan sebuah amanah dan tantangan.
Namun, ia menekankan pentingnya menyadari kapabilitas masing-masing individu dalam menghadapi tantangan tersebut.
“Diserahkan sebuah kepercayaan itu betul adalah sebuah tantangan, adalah sebuah amanah untuk kita. Tapi lebih daripada itu, menyadari kapabilitas kita itu adalah sesuatu yang berbeda lagi. Bolanya itu ada di tangan kita juga,” pungkas Arie Kriting.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.