TRIBUNNEWS.COM - Sutradara Anggy Umbara mengungkapkan kritik terhadap penunjukan Riefian Fajarsyah, yang lebih dikenal sebagai Ifan Seventeen, sebagai Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN).

Penunjukan ini baru-baru ini menjadi sorotan publik, khususnya di kalangan insan perfilman, yang menilai bahwa Ifan tidak memiliki kompetensi yang memadai untuk memimpin perusahaan film milik negara tersebut.

Komentar Anggy Umbara

Sutradara film "Vina Sebelum 7 Hari"ini , awalnya mengaku tidak peduli dengan jabatan Ifan.

Ia menyatakan bahwa seharusnya ada sosok lain yang lebih berpengalaman dan memiliki rekam jejak yang jelas untuk mengisi posisi tersebut.

"Jujur sebenarnya saya enggak peduli. Tapi kalau ditanya pendapatnya bagaimana, ya mungkin memang harusnya lebih dicari yang orang yang lebih mempunyai kompetensi," ungkap Anggy, dikutip dari YouTube Sambel Lalap pada Minggu (16/3/2025).

Penilaian Sistem Penunjukan

Anggy juga menyoroti sistem penunjukan yang dinilai asal-asalan.

Ia berpendapat bahwa penunjukan Ifan tidak mempertimbangkan apakah ia memiliki kompetensi yang diperlukan untuk memimpin perusahaan film.

"Bukan yang cuma mungkin menjadi eksekutif produser satu dua film terus menduduki jabatan perfilman sebuah perusahaan film negara. Gitu kan agak zonk sih menurut saya," tuturnya.

Kritik terhadap Tradisi Penunjukan Pejabat

Lebih lanjut, Anggy mengungkapkan keprihatinannya mengenai tradisi penunjukan pejabat di Indonesia yang sering kali tidak berdasarkan kompetensi.

Ia merasa bahwa kejadian seperti ini sudah menjadi hal yang biasa.

"Kehidupan saya banyak di perfilman, tapi kalau di Indonesia terserah lebih ke bodo amat. Maksudnya memang sudah jadi sejarah juga di negara ini," kata Anggy.

Baca juga: Kritik Arie Kriting Terhadap Ifan Seventeen di PFN, Singgung soal Pentingnya Kapabilitas

Anggy Umbara menilai bahwa penunjukan Ifan Seventeen sebagai Dirut PFN kurang tepat dan seharusnya ada banyak sosok lain yang lebih kompeten untuk mengisi posisi tersebut.

Ia menekankan bahwa pemilihan ini tidak berdasarkan kompetensi, melainkan faktor lain yang tidak relevan.

"Kalau menurut saya ya kurang tepat sih. Banyak yang lebih kompeten dari dia," tutup Anggy.

(Tribunnews.com/M Alvian F)

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).