Di Tengah Polemik Royalti, Once Mekel Sebut Musik Bisa Jadi Medium Satukan Masyarakat
Menurut Once, tak hanya sebagai karya untuk senang-senang, tapi musik dan turunannya bisa membawa harapan untuk persatuan.
Penulis: Bayu Indra Permana
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyanyi Once Mekel bicar soal kekuatan dari karya musik yang bisa menyatukan masyarakat Indonesia.
Di tengah polemik royalti, Once menuturkan bahwa karya musik punya peranan penting dalam bermasyarakat.
Tak hanya sebagai karya untuk senang-senang, tapi musik dan turunannya bisa membawa harapan untuk persatuan.
Baca juga: Kolaborasi Bareng Dwiki Dharmawan di Perayaan Hari Musik Nasional, Jinan: Ini Sebuah Kehormatan
"Kita merayakan kekayaan seni dan budaya musik Indonesia, yang kita percaya memiliki kekuatan yang sangat besar. Musik itu tidak saja menenangkan, menyenangkan, namun juga menggerakkan dan menyatukan," tutur Once Mekel dikutip Tribunnews.com, dalam tayangan video, Kamis (20/3/2025).
"Kekuatan musik membawa harapan bahwa selama kita menghargai dan menjaga harmoni di tengah segala gejolak dan dinamika, kita memiliki masa depan," terusnya.
Hal itu disampaikan Once dalam acara Iftar Ramadhan yang digelar oleh Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu, dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) beberapa waktu lalu.
Acara ini sekaligus merayakan Hari Musik Nasional yang dirayakan sejak 2013 lalu, hingga saat ini.
"Agenda acara ini adalah merayakan Hari Musik Nasional yang dulu dicanangkan oleh rekan-rekan seniman dan PAPPRI sebagai inisiatornya," tuturnya.
Once mengatakan bahwa meskipun dalam bermusik selalu ada perbedaan mulai dari pandangan dan genrenya, namun semua bisa berjalan dan kumpul bersama.
"Semangat acara sore ini adalah kebersamaan walaupun berbeda bisa guyub. Jadi, acara ini mengambil tema Musik Aja Dulu ," jelas Once
Pada kesempatan tersebut memperkenalkan dan melantunkan lagu baru ciptaannya yang berjudul 'Untuk Kita'.
Hari Musik Nasional digagas oleh PAPPRI pada tahun 2003, dan sudah dirayakan secara resmi sejak tanggal 9 Maret 2013.
Tanggal tersebut diambil karena merupakan tanggal kelahiran Wage Rudolf Soepratman, pencipta Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.