Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Seleb

Ini Penampakan Rumah AKP Lusiyanto dan Pengakuan Anaknya, Jawab Isu Arena Sabung Ayam Bancakan Oknum

Diduga oknum aparat menikmati aliran uang dari arena sabung ayam yang menjadi lokasi tewasnya tiga polisi.

Tribun X Baca tanpa iklan
Editor: Willem Jonata
zoom-in Ini Penampakan Rumah AKP Lusiyanto dan Pengakuan Anaknya, Jawab Isu Arena Sabung Ayam Bancakan Oknum
TikTok romi_indra_setiawan/@sabils
KONDISI RUMAH KAPOLSEK: Kondisi rumah Kapolsek Negara Batin, AKP Anumerta Lusiyanto yang tewas ditembak anggota TNI di arena judi sabung ayam, ternyata sangat sederhana. 

TRIBUNNEWS.COM - Arena sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kabupaten Way Kanan, Lampung, yang penggerebekannya memicu tragedi tewasnya tiga polisi, diduga melibatkan aliran uang judi yang dinikmati oknum.

Dugaan tersebut disampaikan oleh Kapendam II/Sriwijaya, Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar, di Palembang, Sumatera Selatan.

"Sudah satu tahun lho, bagi-bagi duit (judi sabung ayam). Ada duit dikasih, Polsek-Koramil, makan duit. (Kalau) pembagian, saya tidak tahu, ada yang menerima duit, dan ini beroperasi satu tahun," kata Eko dikutip Tribun Lampung.

Pernyataan tersebut memuculkan spekulasi bahwa Kapolsek Negara Batin, AKP Lusiyanto, yang tewas ditembak oknum TNI saat penggerebekan, menerima setoran dari prakti judi sabung ayam

Menjawab spekulasi tersebut, anggota Biddokkes Polda Lampung Aipda Romi Indra Setiawan, mendatangi rumah pribadi AKP Anumerta Lusiyanto.

"Saya terharu dengan pemberitaan-pemberitaan sekarang ya, yang katanya beliau dapat apa, dapat apa. Ini temen-temen lihat sendiri kondisinya," kata Aipda Romi.

UMAH KAPOLSEK - Penampakan rumah Kapolsek Negara Batin, AKP Anumerta Lusiyanto, polisi yang gugur karena kasus penembakan judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung.  

Berita Rekomendasi

 

Pada akun TikTok Aipda Romi Indra Setiawan, @romi_indra_setiawan, terlihat akses menuju rumah Lusiyanto harus melewati pekarangan rumah orang.

Romi didampingi Bhabin Fajar Isuk, Aipda Narwin harus melewati jalan setapak untuk menuju ke rumah Lusiyanto.

"Ini lewat gang sempit, gang kecil bahkan, ini mobil nggak Pak Bhabin?" tanya Aipda Romi.

"Nggak bisa, motor saja agak susah ini," kata Aipda Narwin.

Tak jauh dari gang sempit itu, ada sebuah rumah yang ada di ujung tanjakan jalan.

Rumah itu tampak dipasangi pagar bambu setinggi paha orang dewasa.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas