Indonesia Hanya Target 1 Emas di Olimpiade 2012
Indonesia hanya menargetkan satu medali emas saja.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Ravianto
Tribun Jakarta/JEPRIMA
Indonesia hanya menargetkan satu emas di Olimpiade 2012. Emas diharapkan datang dari bulutangkis. (Tribun Jakarta/Jeprima)
laporan wartawan Tribun Jakarta, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tak mau muluk-muluk. Kontingen Olimpiade Indonesia dari 21 atlet yang akan diberangkatkan ke London, Indonesia hanya menargetkan satu medali emas saja.
Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga Andi Mallarangeng mengungkapkan demikian, saat ditemui di Istana Negara, Jakarta, Senin (16/7/2012).
“Ya minimal satu (emas-red). Tahun lalu satu juga,” ungkap Andi kepada wartawan.
Namun, tegas dikatakan Andi, bukan berarti tidak bakal terukir sejarah mendulang emas dan medali lainnya di cabang olah raga yang diikuti 21 atlet Indonesia.
Paling tidak, menurut pengamatannya, kans paling besar untuk mendapatkan emas adalah di cabang olah raga angkat besi dan bulu tangkis.
“Tapi jangan pandang enteng cabang lain. Karena bisa saja terjadi kejutan lain. Bulu tangkis memang selalu tradisi mendapat emas, angkat besi, panahan juga pernah,” jelasnya.
Andi juga menegaskan semua atlet yang akan diterjunkan membela Merah Putih dalam pesta olah raga dunia ini antusias dan siap untuk bertanding. Termasuk Diaz, atlet berusia 16 tahun, di cabang olah raga menembak.
“Walaupun kita tidak menargetkan apa-apa bagi dia, karena ini baru yang pertama kali dan baru umur 16 tahun. Tapi saya rasa bagi dirinya sendiri juga ingin memberikan yang terbaik,” kata dia.
Hal yang sama juga diutarakan Ketua Kontingen Olimpiade Indonesia, Erick Thohir. Ia menegaskan akan tetap mempertahankan tradisi mengukir emas di pesta olah raga dunia di London pada 27 Juli-12 Agustus 2012 mendatang.
Target meraih emas kata Erick ada di cabang olahraga bulutangkis.
“Tradisi emas wajib kita pertahankan dan mudah-mudahan atlet-atlet kita di bulutangkis terutama, bisa memberikan yang terbaik,” tegasnya di Istana Negara, Jakarta, Senin (16/7/2012).