TRIBUNNEWS.COM - Mike Dawson, atlet kano sprint dari Selandia Baru, akan bertanding dalam Olimpiade 2012 di London. Sudah pasti ia akan berangkat ke London bersama ibunya, Kay Dawson, karena sang ibulah yang akan menjadi juri dalam perlombaan tersebut.

Kedua orangtua Dawson merupakan atlet kano di negaranya. Ayah Dawson merupakan pelatihnya dalam persiapan jelang Olimpiade 2012 ini, sedangkan ibunya diminta oleh Komite Olimpiade Internasional untuk menjadi juri Olimpiade cabang olahraga kano sprint.

Beberapa pihak menganggap keadaan ini tidak adil. Namun demikian, Dawson mengaku tidak akan terpengaruh. Ia menekankan bahwa tidak akan ada perlakuan khusus dalam kasus ini.

"Keuntungan terbesar dari kehadiran ibu saya di sini adalah, ini menjadi perlombaan terbesar saya sepanjang masa," kata Dawson, yang untuk kali pertama mengikuti Olimpiade.

Dalam perlombaan nanti, Kay Dawson memiliki peran penting dalam mengambil keputusan. Akan tetapi setiap keputusannya akan diteliti oleh juri yang lainnya.

"Saya tidak dapat membayangkan bagaimana keputusan juri tunggal akan mempengaruhi hasil para atlet," kata Meree Burnett, Sekjen Federasi Kano Selandia Beru. "Kay adalah juri internasional yang sangat berpengalaman," tambahnya.

"Saya telah menjadi wasit selama beberapa tahun dan tahu banyak tentang para atlet, sehingga mudah untuk mengesampingkan emosi pribadi setiap saya di lapangan," ungkap Kay menyatakan profesionalitasnya yang tak diragukan lagi di lapangan.

Dawson bukanlah satu-satunya atlet kayak dari Selandia Baru yang dikirim ke London untuk berlaga di Olimpiade 2012. Ia berangkat bersama atlet kano perempuan, Luuka Jones, yang berusia 23 tahun, yang berasal dari Taurangga. Jones merupakan atlet kano perempuan pertama asal Selandia Baru.