Gara-Gara Olimpiade, Wimbledon Singkirkan Tradisi
Tradisi konservatif Wimbledon soal warna pakaian petenis yang bertanding, terpaksa dilonggarkan selama pelaksanaan Olimpiade London 2012.
Editor: Ravianto
kompas.com
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Tradisi konservatif Wimbledon soal warna pakaian petenis yang bertanding, terpaksa dilonggarkan selama pelaksanaan Olimpiade London 2012. Selama lebih dari satu abad, petenis yg tampil di turnamen tenis tahunan grand slam Wimbledon selalu mengenakan pakaian berwarna putih. Warna lain seperti diharamkan.
Arena All England Club, Wimbledon, kini menjadi arena cabang tenis Olimpiade London 2012. Tradisi pakaian berwarna putih pun dilanggar karena para petenis akan mengenakan pakaian dengan warna tradisional negara masing-masing.
Mantan petenis putri nomor satu dunia asal Denmark, Caroline Wozniacki, adalah salah satu atlet yang sudah siap tampil beda di Wimbledon. "Ya, tentu saja. Pakaianku berwarna merah, dengan sentuhan putih, yang melambangkangkan warna bendera Denmark," ujarnya.
Untuk menambah meriah, petenis berusia 22 tahun yang senang berdandan ini mewarnai kukunya dengan warna senada. "Aku rasa hasilnya cukup lumayan," kata Wozniacki, sambil memamerkan kukunya.
Tak hanya pakaian, logo Olimpiade London pun membuat Wimbledon tampil berbeda. Selama sekian lama, warna resmi turnamen Wimbledon seperti terlihat di sekitar lapangan atau situs resmi mereka adalah hijau dan ungu. Kini, warna pink logo London 2012 mewarnai sekeliling lapangan.
"Menjadi agak unik kalau dikombinasikan dengan warna hijau lapangan rumput. Tetapi, warna pink asyik juga," kata Wozniacki.
Petenis putra Spanyol, Fernando Verdasco, punya pendapat berbeda. "Jadinya aneh. Kelihatannya lebih cocok untuk cewek daripada cowok," komentarnya soal warna pink yang bertebaran di arena.
Berita Terkait: Olimpiade 2012