TRIBUNNEWS.COM – Petenis terbaik Cina, Li Na menyebut Maria Sharapova sebagai seorang petenis agresif yang pantang menyerah. Li Na akan menghadapi partai berat melawan petenis Rusia itu dalam partai final Stuttgart, Minggu (28/4/2013) waktu setempat.

"Sharapova adalah seorang petenis petarung, dia agresif dan pantang menyerah dan saya harus fokus untuk merebut setiap poin di atas lapangan," kata petenis Asia berusia 31 tahun itu.

Li Na memiliki modal besar untuk menang di final itu. Dia adalah juara Roland Garros di 2011. "Tapi Sharapova biasa di partai final dia selalu sulit untuk dikalahkan," katanya.

Dalam pertemuan terakhir antara Li Na dengan Sharapova, Li Na menang Januari lalu di semifinal Australia Terbuka. Dia menang 6-2, 6-2. Itu adalah kemenangan kelima dari Sharapova, sedangkan Sharapova sudah mengalahkan Li Na delapan kali.

Sharapova yang berstatus sebagai juara bertahan di Stuttgart lolos ke final setelah menang rubber set 6-3, 2-6, 7-5 atas petenis Jerman, Angelique Kerber. Petenis berusia 26 tahun ini bermain tiga set dalam dua pertandingan sebelumnya, ketika mengalahkan Lucie Safarova, kemudian Ana Ivanovic.

Meskipun sudah bermain tujuh setengah jam dalam tiga pertandingan di sini, di lapangan tanah liat, juara Perancis Terbuka ini cukup nyaman melakoni set pertama sehingga menang 6-3.

Namun di set kedua, Kerber berhasil bangkit. Dukungan suporter tuan rumah, membuat Kerber tampil impresif dan mengunci Sharapova di angka dua, dan memaksa terjadi rubber set.

Pada set penentuan, pertarungan berlangsung seru karena kedua pemain bertukar break sebanyak lima kali. Kerber, unggulan ketiga, gagal meraih poin di game ke-12 sehingga akhirnya menyerah 5-7 dalam duel berdurasi dua jam 16 menit.

"Semua pujian pantas diberikan kepada Angelique, dia memainkan pertandingan yang hebat. Saya menang turnamen ini tahun lalu sebagai jalan menuju Perancis Terbuka sehingga saya sangat senang kembali berada di final," kata Sharapova. (Tribunnews.com/mba)