TRIBUNNEWS.COM – Keberuntungan tampaknya tidak berpihak pada Indonesia, beberapa jam setelah ditaklukkan 0-5 oleh Cina, tim Sudirman Cup Indonesia harus menerima kenyataan menghadapi Cina lagi di babak perempatfinal.

Meski peluang menang masih ada, tapi tampaknya butuh keajaiban bagi Indonesia untuk menaklukkan Cina yang saat ini sedang jadi penguasa bulutangkis dunia.

Berada di luar empat besar, Indonesia, Jerman, Denmark, dan Thailand harus melalui proses undian untuk menentukan lawan apakah mereka akan menghadapi Cina, Korea, Taiwan, atau Jepang. Semuanya tak mengharap bisa bertemu Cina. Tim yang sudah delapan kali juara Sudirman Cup itu adalah tim yang paling diunggulkan.

Suasana pada saat undian babak perempat-final berlangsung menegangkan, semua tim berharap menghadapi lawan yang kekuatannya relatif lebih ringan. Semua perwakilan berharap-harap cemas agar tim mereka tidak mendapat nomor urut 2, yang berarti harus berhadapan dengan Cina yang di nomor urut pertama.

Manajer Tim Indonesia Rexy Mainaky yang menyaksikan undian mengatakan bahwa hasil undian tersebut pun mengakui bahwa hasil undia sangat tidak menguntungkan Indonesia.

"Walau bagaimana pun kita harus terima hasil undian tersebut meski sangat tidak menguntungkan posisi Indonesia. Semua negara dalam kenyataannya pasti berusaha untuk terhindar dari Cina," kata Rexy seperti dilansir antara.

Namun Rexy menegaskan bahwa Indonesia tetap akan berusaha mengeluarkan seluruh kemampuan yang mereka miliki menghadapi China yang berambisi untuk meraih gelar juara lima kali secara beruntun, atau sembilan kali secara keseluruhan.

Rexy berharap tim Indonesia bisa menjadi tim yang semakin kuat, setelah di penyisihan menurunkan beberapa pemain lapis kedua, di laga perempatfinal Indonesia akan menurunkan kekuatan utama.

"Kenyataan ini memang harus kami hadapi, kami harus melakukan yang terbaik dan berusaha menghentikan mereka pada kesempatan tahun ini," katanya.

Sementara itu, sebelumnya, pelatih Cina, Li Yongbo mengatakan timnya siap menghadapi siapa pun di babak perempatfinal. "Siapapun timnya kami akan hadapi. Tak jadi masalah buat kami. Kami siap melawan siapa saja," kata pelatih berusia 50 tahun itu.

Sejak Sudirman Cup pertama kali digelar di 1989, Indonesia dan Cina selalu menjadi semifinalis. Namun di 2013 atau pada saat penyelenggaraan yang Ke-13 untuk pertama kalinya kedua negara ini harus bertemu di perempatfinal, salah satu di antaranya harus siap menerima sejarah terburuk tak tembus semifinal. Jika kalah di laga ini maka akan merasakan pengalaman yang pertama gagal ke semifinal.

Dalam 12 penyelenggaraan sebelumnya, tiga negara yang selalu lolos babak semifinal adalah Cina, Indonesia, dan Korea. Tiga negara ini tak pernah absen menembus babak semifinal.

Dalam catatan negara semifinalis di turnamen yang tak menyediakan hadiah uang ini, dari 50 negara lebih yang pernah ikut bersaing, cuma ada enam negara yang pernah berhasil lolos babak semifinal Sudirman Cup.

Selain Cina, Indonesia, Korea Selatan, tiga lainnya adalah Denmark, Malaysia, dan Inggris. Dan negara yang sudah merasakan jadi juara baru tiga negara; Cina (8 kali), Korea (3 kali), dan Indonesia (1 kali). (Tribunnews.com/mba)