TRIBUNNEWS.COM – Pembalap nomor satu Ferrari, Fernando Alonso mengakui bahwa dirinya kadang dihantui oleh rasa takut terhadap insiden kecelakaan di ajang balap Formula satu. Kecelakaan yang pernah dialaminya di masa lalu membayanginya sampai sekarang.

Meski Alonso saat ini berada di level deretan pembalap terbaik seperti Lewis Hamilton, Sebastian Vettel, dan Kimi Raikkonen, namun di samping kemampuannya yang tak diragukan lagi dalam mengendarai mobil balap F1, dia juga merasa lebih waspada terhadap risiko kecelakaan.

Meski dalam karier balapnya, Alonso belum pernah merasakan pengalaman kecelakaan yang dampaknya sangat fatal. Dalam sejarah balapan F1, kecelakaan fatal pernah terjadi pada saat balapan di Imola, Mei 1994 yang merenggut nyawa pembalap Ayrton Senna dan Roland Ratzenberger. Dua-duanya menjadi korban tragedi kecelakaan balapan F1.

"Ya Saya memang, kadang saya merasa ketakutan (pada kecelakaan balap mobil F1)," kata Alonso dalam wawancara yang dilansir crash.net dari media Jerman, RTL.

"Khususnya balapan dalam kondisi trek basah saat pandangan kita agak terhalang. Ini momen yang sulit. Dan pada saat kita melihat ada ban yang terlepas. Kita harus hati-hati pada saat melaju dengan kecepatan tinggi kita tetap menyadari adanya bahaya," kata Alonso.

Masalah ban banyak terjadi pada saat digelarnya F1 Inggris di sirkuit Silverstone. Saat ada ban pecah, hal pertama yang dirasakan, kata Alonso adalah setir mobil terasa bergetar dan di bagian belakang mobil mulai bergoyang. Dan kita merasa ban sangat ringan dan kita bisa bergerak liar sehingga perlu berusaha tetap mengendalikannya. "Itu yang pernah saya rasakan dan pernah saya lihat dari beberapa pengalaman kejadian yang sama," katanya.

Di samping ada ketakutan, Alonso mengatakan dia suka dengan kecepatan. Dan dia suka melakukan semuanya dengan segera. (Tribunnews.com/mba)