Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Kuda-kuda Aragon Siap Beraksi

Arena pacuan Tegal Waton, Salatiga, sudah siap menjadi gelanggang perlombaan bagi puluhan kuda

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Kuda-kuda Aragon Siap Beraksi
Tub
Munawir (kiri) dan Eddy Saddak, ketum PP Pordasi (kanan) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Arena pacuan Tegal Waton, Salatiga, sudah siap menjadi gelanggang perlombaan bagi puluhan kuda terbaik di seri-2 Kejurnas Pacuan Pordasi, Minggu (8/9/2023) ini.

Hari Minggu, mulai pukul 09.00 WIB, sudah digelar babak penyisihan dari seri-2 kejurnas yang memperebutkan hadiah uang total hampir Rp 400 juta tersebut. Tentu saja hadiah uang dialokasikan di belasan nomor babak final yang baru akan dilombakan sepekan kemudian, yakni 15 September di tempat sama.

Mengapa perlombaan final baru digelar pekan depan? Kenapa tidak langsung keesokan harinya, Senin? Bukankah hal itu akan menghemat waktu, tenaga dan dana? Tanda-tanya seperti di atas mungkin mungkin masih terlintas.

Namun, mungkin tidak untuk para penyuka atau penikmat olahraga berkuda. Khususnya juga, pelaku dan pemangku pacuan kuda. Intinya, kuda-kuda pacuan tak dapat 'terus menerus diekploitasi' kemampuan atau kecepatannya sesuai yang diinginkan.

Oleh karena itu, mereka juga memerlukan waktu istirahat atau 'recovery time' untuk dipacu kecepatan terbaiknya. Itulah yang membuat adanya 'interval time' untuk babak penyisihan dan final kejurnas.

Pada Jumat dan Sabtu, dilakukan registrasi atas kuda-kuda yang akan diikutkan dalam babak penyisihan. Ada beberapa nomor yang pesertanya tak mencukupi sehingga langsung berlaga di final.

Ketua Umum PP Pordasi, H.M.Muhammad Chaidir Saddak menyebutkan, babak penyisihan dan final seri-2 Kejurnas Pacuan di Tegal Waton ini tak kalah semaraknya dibandingkan dengan penyisihan dan final seri-1 kejurnas 2013 yang digelar 23 Juni dan 7 Juli lalu di Pulo Mas, Jakarta Timur.

BERITA TERKAIT

"Yang menyaksikan bukan hanya masyarakat sekitar. Banyak penyuka olahraga berkuda yang datang dari berbagai daerah," kata Eddy Saddak.

Apa yang dikemukakan Ketum PP Pordasi itu memang tidak keliru. Saat berlangsungnya kejuaraan berkuda equestrian 'Jateng Masters' yang digelar oleh Equestrian Indonesia (EQINA), medio Mei lalu, Tegal Waton juga disesaki massa yang berjubel menyaksikan.

Bahkan, 'Jateng Masters' menjadi 'event' bersejarah EQINA karena dihadiri dan dibuka resmi oleh Menpora Roy Suryo.

Sementara itu, terkait persaingan di arena perlombaan, Eddy Saddak menyebut banyaknya 'kuda-kuda' baru yang bisa membuat kejutan.

Walau demikian, secara pribadi dia juga sangat yakin dengan kesiapan kuda-kudanya.

"Yang pasti serulah," kata pemilik Aragon stable, Lembang itu. Pada seri-2 kejurnas ini kuda-kuda tangguh dari Aragon stable tersebar mewakili beberapa daerah.

Apa saja kuda-kuda hebat dari Aragon itu? Eddy Saddak menyebut beberapa diantaranya.

"Di kelas D-1000 meter ada Ultah Sulut. Ada Romadona dan Princes Dinasty di kelas C- 1100 meter. Rajapatni dan Macho di kelas C- 1600 meter. Lalu Inspiletta sama P. Mars di kelas A-1300 meter. Dan Obama Asmara di kelas B-1200 meter," papar Eddy Saddak.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas