TRIBUNNEWS.COM - Kimi Raikkonen, tercatat sebagai pengemudi mobil kilat termahal di dunia. Nilai kontraknya bersama Tim Lotus mencapai 110 juta dolar AS, atau setara Rp 1,25 triliun.

Akan tetapi, meski sudah dibayar mahal, Kimi berencana pindah ke Tim Ferrari. Berapa nilai kontrak yang diraihnya, hingga saat ini belum ada kejelasan.

Berdasarkan data yang dipublikasi Sunday Times, pada 2012-2013, Kimi memperoleh pendapatan sebesar Rp 60 miliar. Plus gaji bulanan dan bonus sebesar Rp 45 miliar. Pebalap asal Finlandia itu juga mendapat bonus dari sponsor sebesar Rp 15 miliar.

Melihat penghasilan yang fantastis itu, Kimi yang kini berusia 34 tahun, dinobatkan sebagai pebalap F1 termahal di dunia untuk abad ini. Bayaran yang mahal itu didapat sejak dirinya meneken kontrak dengan Ferrari tahun 2004-2005, mematahkan rekor yang selama ini dipegang oleh Michael Schumacer bersama Ferrari pada 1998.

Bahkan ketika meneken kontrak dengan Ferrari untuk musim 2007-2009, menembus angka 153 juta dolar AS atau setara dengan Rp 1,734 triliun. Angka itu mengejutkan publik pecinta F1.

Penampilannya di Lotus, yang lumayan bagus, membuat Tim Ferrari kembali tertarik untuk memasangkan dengan Fernando Alonso, menggantikan Felipe Massa.

Saat ini Kimi meraih poin 134, dan berada pada urutan keempat klasemen sementara. Posisi puncak masih dipegang Sebastian Vettel dari Red Bull Racing dengan angka 197 poin, disusul Fernando Alonso 151 poin, dan Lewis Hamilton 139 poin.

Bayaran yang mahal itu, akhirnya membuat Tim Lotus kewalahan. Apalagi prestasi yang diukir Kimi juga tak sebagus bayaran yang diterimanya. Pembayaran pun tersendat. Hal ini yang membuat Kimi ingin hijrah ke tim kaya seperti Ferrari.

Selengkapnya di edisi cetak Berita Kota Super Ball, Kamis (12/9/2013)