Hamilton: Vettel Bikin Balapan F1 Jadi Membosankan
Lewis Hamilton menilai dominasi Sebastian Vettel dalam empat musim terakhir akan berdampak negatif untuk Formula 1
Penulis: Deny Budiman
TRIBUNNEWS.COM – Lewis Hamilton menilai dominasi Sebastian Vettel dalam empat musim terakhir akan berdampak negatif untuk Formula 1. Apalagi, Vettel baru saja meraih kemenangan yang kedelapan musim ini di F1 GP Korea akhir pekan lalu.
Setelah memenangkan tiga gelar dunia sebelumnya, Vettel kembali di ambang gelar dunia keempat musim ini. Meski masih ada lima seri tersisa, ia sudah unggul 77 poin dari pesaing terdekatnya, Fernando Alonso.
Jika Vettel juara lagi pada seri ke-15 di Jepang, akhir pekan nanti, sementara Alonso finis kesembilan atau kurang, perburuan gelar juara dunia musim ini berakhir sudah. Apapun hasil di empat balapan berikutnya tak akan mengubah fakta bahwa Vettel sudah menjadi juara dunia.
"Dia sudah menang," kata Hamilton yang finis kelima pada GP Korea. "Kecuali jika dia tidak finis sama sekali di sisa musim, atau andai kata terjadi demikian pun, dia masih mungkin jadi juara dunia."
Hamilton menilai, dominasi Vettel itu bakal membuat para penonton F1 jadi cepat bosan. "Saya pribadi merasa hal itu tidak bagus untuk penonton, karena saya ingat pada masa ketika Michael Schumacher selalu menang. Saya ingat bangun pagi untuk menonton start balapan lalu mulai tertidur, lalu bangun lagi pada akhir balapan karena saya sudah tahu apa yang akan terjadi. Saya cukup yakin banyak orang yang melakukan itu sekarang," ujar pembalap Mercedes tersebut.
Hamilton baru memenangi satu balapan musim ini, di Hongaria. Sementara Vettel sudah menang delapan kali, dari total 14 balapan. Ini adalah penampilan paling dominan Vettel sejak 2011. Pembalap 26 tahun tersebut merupakan pemegang gelar juara dunia dalam tiga musim terakhir.
Schumacher meraih gelar juara dunia selama lima musim berturut-turut bersama Ferrari, pada 2000-2004. Dia juga memenangi 11 seri pada musim 2002. Saat penggemar di Jerman dan Italia selalu menginginkan Schumacher dan Ferrari menang, banyak pihak lain yang menginginkan persaingan lebih ketat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.