Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Acara IOA dan Pintu Masuk Pencak Silat ke Olimpiade

Perayaan ulang tahun IOA yang akan diselenggarakan 14 November mendatang memiliki makna strategis

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Acara IOA dan Pintu Masuk Pencak Silat ke Olimpiade
ist
Anton Suseno dan Bertha Sondakh, istrinya. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Acara perayaan ulang tahun ke-3 Indonesia Olympians Association (IOA) yang akan diselenggarakan 14 November mendatang memiliki makna strategis jika dikaitkan dengan harapan yang dilambungkan pada cabang pencak silat.

Ada suguhan 'rampak gendang diwarnai atraksi pencak silat pada acara yang dihelat di 'grand-ballroom' Hotel Atlet Century Park tersebut. Makna yang ingin dikedepankan, untuk meneguhkan kebanggaan luar biasa jika cabang beladiri asli Indonesia ni dapat dipertandingkan secara resmi pada pesta olahraga terakbar sejagat itu,

"Kita ingin mengetuk hati seluruh tokoh yang hadir untuk bagaimana kedepannya bersama-sama memperjuangkan pencak silat ke Olimpiade. Perjalanan yang ditempuh mungkin akan panjang, tetapi lebih baik kita mencobanya lebih dulu sebelum dilakukan oleh negara lain," ungkap Anton Suseno, Presiden IOA sejak dua tahun terakhir ini.

Mantan petenis meja nasional yang pernah diperhitungkan di pentas Asia itu menilai, bagaimanapun Indonesia masih punya kesempatan besar untuk memperjuangkan masuknya pencak silat ke Olimpiade.

"Kita punya hubungan baik dengan IOC, melalui Ketua KOI ibu Rita Subowo. Mungkin tinggal menguatkan solidaritas dan soliditas diantara para pemangku kepentingan atau otoritas pencak silat saja," jelas Anton.

Terkait dengan keinginan menjadikan acara 'perayaan tiga tahun berdirinya IOA sebagai 'pintu masuk' bagi pencak silat ke Olimpiade, Anton Suseno dkk berencana mengundang 'stakeholder' pencak silat nasional. Terutama, 'legenda hidup' Eddy Marzuki Nalapraya dan Prabow Subianto, Presiden Persilat sekaligus ketua umum PB IPSI.

Diantara tokoh-tokoh olahraga nasional, dua mantan pimpinan puncak KONI Pusat, Wismoyo Arismunandar dan Agum Gumelar, diharapkan hadir. Tak kurang dari delapan menteri masuk dalam daftar undangan, diantaranya Menko Kesra Agung Laksono, Menteri BUMN Dahlan Iskan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh, Menteri Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Perempuan Linda Amelia Sari Agum Gumelar, dan tentu saja Menpora Roy Suryo.

Berita Rekomendasi

"Saya dan beberapa teman juga sudah audensi dengan Ketua DPR pak Marzuki Alie, dan Insya Allah beliau akan hadir," ujar Anton.

Dukungan besar untuk perhelatan ini pastinya juga datang dari dua otoritas olahraga yang tengah menjabat, yakni Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Rita Subowo dan Ketua KONI Pusat Tono Suratman.

"Rencananya Rabu besok untuk kesekian kalinya kami juga akan diterima oleh pak Tono Suratman," papar Anton. Dia menyatakan, adanya kepedulian dan perhatian terhadap acara yang digar oleh organisasi dari atlet-atlet yang pernah tampil di Olimpiade ini tentunya karena mereka melihat besarnya peranan IOA dalam mewariskan pengertian bahwa puncak dari prestasi seorang atlet adalah ikut ajang Olimpiade. (tb)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas