Laporan Wartawan Tribun Kaltim Budhi Hartono 

TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - KONI Kaltim mengajukan anggaran sebesar Rp 110 miliar kepada Pemprov dan DPRD Provinsi Kaltim, untuk kebutuhan selama tahun 2014.

KONI berharap, pembahasan oleh eksekutif dan legislatif tahun anggaran 2014 bisa dipenuhi untuk kebutuhan desentralisasi atlet PON yang digelar 2016 mendatang. 

"Tahun 2014, kita ajukan Rp 110 miliar. Dari usulan itu, 20 persen untuk belanja umum dan sisanya untuk belanja program kegiatan. Termasuk program desentralisasi persiapan PON 2016," ungkap Ketua KONI Provinsi Kaltim, Zuhdi Yahya, yang didampingi sekretarisnya, Afiat M Rasyid, Kamis (21/11/2013).

Ia menjelaskan, program desentralisasi untuk persiapan PON 2016, merupakan proses untuk seleksi para atlet-atlet yang berprestasi. Misalnya, atlet-atlet PON 2012 yang meraih medali, dipastikan masuk desentralisasi. "Tetapi harus melihat usia atlet yang masih memungkinkan tampil di PON 2016 nanti," jelasnya. 

Selain belanja program kegiatan desentralisasi, Zuhdi menambahkan, KONI Kaltim memiliki program reguler selama setahun se4perti kegiatan kejuaraan daerah dan kejuaraan nasional. "Itu masuk program reguler. Dari program itu, KONI juga merekrut atlet-atlet yang berprestasi masuk ke desentralisasi," tambahnya.