Anantya Mencuri Perhatian
Anantya Riding Club (ARC) termasuk tim kuda hitam yang menyita perhatian dari gelaran Kejuaraan Equestrian Piala Pangdam
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anantya Riding Club (ARC) termasuk 'tim kuda hitam' yang menyita perhatian dari gelaran Kejuaraan Equestrian Piala Pangdam.
Klub berkuda satu-satunya di Indonesia yang berkonsep 'therapeutic riding' ini berhasil menggondol dua gelar dari penampilan menawan 'rider-rider'-nya.
Dua medali emas untuk ARC disumbangkan oleh Dwiputri Sita Hapsari dari lompat rintangan kelas 70-90 cm yunior, dan Dara Ninggar Prameswari dari nomor 'medium young master' tunggang serasi.
Peraihan dua medali emas ini melampaui target. Sebagaimana dikemukakan pelatih sekaligus pembina ARC, Rahmat Natsir, 'rider-rider' ARC diharapkan bisa menyajikan teknis penampilan yang baik.
Kalau kemudian ada yang mampu merebut gelar juara, itu adalah bonus.
ANALISIS RN
Berikut adalah analisis Rahmat Natsir dari penampilan para 'rider'-nya.
Kemarin Sita dengan Enya, kudanya, melakukan 'jumping course' sesuai dengan yang direncanakan pada saat 'walk the course'. Cara menunggang Sita lebih menunjukan 'riding skill'- nya sehingga keduanya terlihat lebih elegan pada saat melakukan 'jumping course'. Penampilan Dara Minggu pagi juga baik. Kalau dia mampu merebut gelar sebenarnya itu juga tidak terlalu mengejutkan.
Bulan lalu pada pertandingan di APM saat 'FEI World Dressage Challenge' Inggar berhasil merebut gelar dengan presentasi 70%. dara ninggar prameswari). Ini pengalaman ketiga untuk Inggar tanding di kelas 'medium', dan pengalaman pertama di kelas 'advance'. Untuk kudanya juga merupakan pengalaman kedua tanding di kelas "advance'.
Menurut saya, hasil yang dicapai 'rider' ARC secara keseluruhan cukup memuaskan walaupun ada kendala kurangnya akurasi di beberapa gerakan.
SUKSES SITA
Untuk Sita saya ingin menguji 'skill' dia dievel 110 hari ini dimana merupakan pertandingan perdana di kelas 110. Untuk Deni cukup bagus karna ini pertandingan kedua setelah pertandingan terakhir thn 2011, dia hanya perlu tambah jam terbang.
Untuk Rosad yang menunggang 'Sharkyah' terjadi 'deep spot'saat melakukan 'take off' di beberapa rintangan sehingga kudanya menyentuh rintangan. Untuk Sita di kelas 100 cm sangat 'firm' dengan 'riding-' nya. Hanya saja tadi dia 'bad luck' di rintangan 8 dimana ia 'take off' terlalu jauh sehingga kaki belakang kuda menyentuh rintangan. Saya kembali menampilkan dia di kelas 110 cm sebagai pertandingan perdana Sita. Dengan 'Enya'-nya.
"Mininal dia dapat dapat menunjukan "show jumping" yangelegan dan dapat membuahkan hasil.'' (tb)