Berharap Daud Yordan tak Angin-anginan saat Hadapi Shipo Taliwe
Nigara menilai, sebagai seorang pemegang sabuk gelar juara tinju dunia, seharusnya adik kandung Damianus Yordan bertarung dengan tenang.
Penulis: Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Daud Yordan, juara dunia kelas ringan versi IBO, akan menghadapi penantangnya, petinju Afrika Selatan, Shipo Taliwe, pada pertarungan perebutan gelar di Metro City, Perth, Australia, Jumat (6/12/2013).
Mahfudin Nigara, pengamat tinju nasional mengatakan, laga itu merupakan ajang pembuktian bagi petinju berusia 26 tahun. Mengapa? Sebab, selama ini Daud sering kali angin-anginan.
“Ini kesempatan bagi Daud untuk memperlihatkan kelas, setelah kemarin berhasil meraih juara dunia. Ini kesempatan, karena menurut dia, ini kelas paling cocok, setelah sebelumnya dipaksa main di kelas bulu,” kata Nigara, ditemui di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (5/12/2013).
Nigara menilai, sebagai seorang pemegang sabuk gelar juara tinju dunia, seharusnya adik kandung Damianus Yordan bertarung dengan tenang.
Namun, sering kali petinju yang berlatih di Sasana Kayong Utara, Kalimantan Barat, bertanding tidak konsisten.
“Sebagai catatan, dia belum mampu menjaga emosi. Kalau dia bisa pada ronde awal memperoleh kesempatan dan lawan tidak jatuh, dia suka lupa pada posisi bertahan sehingga mudah dikalahkan lawan,” ulas Nigara.
“Sebaliknya, kalau dia tidak mampu menjatuhkan lawan, maka dia cepat frustasi. Jadi, jiwa dia masih labil. Kami berharap saatnya dia lebih matang dan dewasa, sehingga apa yang dicita-citakan bisa dipertahankan,” harapnya.
Daud Yordan meraih gelar juara kelas ringan versi IBO, setelah mengalahkan petinju asal Argentina, Emiliano Marsili, 6 Juli 2013.
Sebelumnya, Daud berlaga di kelas bulu. Sayang, gelar juara dunia yang diraihnya lepas, setelah ditaklukkan petinju asal Afrika Selatan, Simpiwe Vetyeka. (*)