Anton Subowo: Pemanggilan Pebulutangkis Berdasarkan Target
Anton Subowo mengatakan PBSI melakukan seleksi ketat kepada pebulutangkis yang akan bergabung di pelatnas
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Pusat (PP) Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Anton Subowo, mengatakan PBSI melakukan seleksi ketat kepada pebulutangkis yang akan bergabung di pemusatan latihan nasional (pelatnas) bulu tangkis.
"Pemanggilan pemain berdasarkan target. Termasuk pemain yang nantinya diambil dari peserta Junior Master 2013. Dari hasil Junior Master dapat dilihat untuk target Olimpiade 2020," kata Anton Subowo di pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta, Senin (16/12/2013).
Setiap tahun, PBSI telah menetapkan target kepada pebulutangkis untuk dapat meraih prestasi. PBSI telah menetapkan target pada 2014, yaitu Piala Thomas - Uber, kemudian pada 2015, Kejuaraan Dunia, dan 2016, Olimpiade.
Oleh karena itu, dia mengharapkan, supaya pebulutangkis yang mengikuti Kejuaraan Junior Master 2013 dapat memenuhi standar yang telah ditetapkan PBSI.
"Harapan atlet yang ada di Kejuaraan Junior Master 2013 sesuai standar," katanya.
Pengurus Pusat (PP) Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menggelar kejuaraan Junior Master yang mempertemukan pebulutangkis nasional kelompok remaja usia 17 tahun dan taruna usia 19 tahun.
Kejuaraan Junior Master dilangsungkan di pelatnas PBSI di Cipayung, Jakarta mulai 17 - 19 Desember 2013. Terdapat empat nomor pertandingan, yaitu tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, dan ganda putri.
Nantinya dalam Kejuaraan Junior Master 2013, PBSI akan menerapkan standarisasi fisik dan teknik. Kepada para peserta, standarisasi ini sudah disosialisasikan di sejumlah kejuaraan kalender PB PBSI yang menyediakan poin nasional.
Peserta merupakan pebulutangkis muda terbaik dilihat dari rangking nasional selama tahun 2013. Sejumlah kejuaraan kalender PB PBSI yang menyediakan poin nasional antara lain kejuaraan nasional, 10 seri sirkuit nasional, dan Pertamina Open.
Di kelompok remaja usia 17 tahun dan taruna usia 19 tahun, terdapat 16 pebulutangkis bertanding masing-masing di nomor tunggal putra dan putri, sedangkan terdapat masing-masing 8 pasang ganda putra dan ganda putri.
Nomor tunggal dibagi ke dalam empat grup, karena terdapat 16 pebulutangkis yang bertanding. Sementara di nomor ganda, 8 pasangan dibagi ke dalam dua grup.
Setelah bertanding, pebulutangkis akan dirangking. Untuk nomor tunggal rangking 1 sampai 16 dan nomor ganda rangking 1 sampai 8.