Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Vitali Klitschko Nyaris Jadi Korban Saat Redam Unjuk Rasa

Vitali Klitschko nyaris jadi korban saat berusaha meredam bentrok pengunjuk rasa dengan polisi

Penulis: Deny Budiman
zoom-in Vitali Klitschko Nyaris Jadi Korban Saat Redam Unjuk Rasa
AP
Vitali Klitschko menjadi korban semprotan tabung pemadam api dalam bentrok unjuk rasa di Kiev, Ukraina (20/1). 

TRIBUNNEWS.COM – Mantan juara dunia tinju kelas berat, Vitali Klitschko nyaris jadi korban saat berusaha meredam bentrok pengunjuk rasa dengan polisi di Ukraina, kemarin (20/1/2014).

Vitali yang resmi melepaskan gelar juara dunia tinju kelas berat WBC agar bisa konsentrasi di ranah politik ini, berada di tengah-tengah puluhan ribu pengunjuk rasa, kontra polisi di depan gedung Parlemen di Kiev, Ukraina. Para pengunjuk rasa berniat menduduki gedung parlemen. Mereka menentang undang-undang yang membatasi unjuk rasa jalanan.

Ketegangan meningkat setelah polisi antihuru-hara menutup jalanan yang akan dilalui oleh demonstran yang berupaya menerobos dengan bersenjatakan tongkat, bom molotov, dan tabung pemadam kebakaran. Bentrokan pun pecah.

Nah, Vitali yang juga jadi pemimpin oposisi ini berupa meredam bentrokan tersebut. Berdiri paling depan di belakang para polisi, pria yang jadi satu-satunya juara dunia tinju yang menyandang gelar PhD- ini, berteriak meminta para demonstran agar tetap tenang.

Vitali sepertinya berharap, kharismanya sebagai mantan juara dunia tinju versi WBC, WBO, dan Ring Magazine ini bakal melunakkan hati para pendemo. Apa daya, emosi puluhan ribu demonstran itu sudah tak terbendung. Teriakan petinju yang dijuluki Dr Ironfist ini ibarat garam di tengah lautan. Massa terus merangsek. Dan Vitali pun terjepit di tengah bentrokan tersebut.

Bahkan, saat dorong-dorongan terjadi, seorang demonstran yang emosi kemudian menyemprotkan tabung pemadam api ke wajah Vitali. Tanpa ampun, cairan busa putih itu memenuhi wajah dan tubuh Vitali hingga ia sulit untuk dikenali lagi.

Kendati tak beracun dan membahayakan, tetap saja semprotan busa itu membuat Vitali gelagapan. Emosinya membuncah, dan ia berbalik menyerang pria yang tadi telah menyemprotnya. Ia mencekik pria tersebut, sebelum kemudian dipisah oleh rekan-rekannya.

Berita Rekomendasi

Sekalipun sempat terkena serangan, Vitali toh tak kapok. Ia tetap berusaha meredam bentrok yang lebih luas lagi. "Seluruh rakyat Ukraina bersatu melawan kezaliman orang-orang yang saat ini berkuasa. Kami tak akan membiarkan kediktatoran itu terus berjalan. Yanukovich ( Presiden Ukraina, Viktor Yanukovich, Red) dan kaki tangannya ingin mencuri negara kita," kata Vitali.

Presiden Yanukovich memberlakukan undang-undang yang membatasi unjuk rasa setelah para penentangnya menggelar rangkaian protes terkait penolakan Yanukovich atas kesepakatan perdagangan dan ekonomi dengan Uni Eropa.

Para demonstran antipemerintah telah turun ke jalan sejak November setelah Presiden Yanukovych berubah sikap dan menolak menandatangani kesepakatan perdagangan dengan Uni Eropa, dan malah memilih menjalin hubungan lebih erat dengan Rusia. Sejak itu, Moskow telah berjanji akan membeli obligasi Ukraina sejumlah 15 miliar dolar dan menurunkan harga gas Rusia untuk Ukraina guna memperkuat ekonominya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas