TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Biliar Jawa Timur (Jatim) tidak menargetkan muluk-muluk ketika terjun di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) 2014. Jatim cuma mengincar satu emas saja pada ajang yang rencananya dihelat di Pekalongan, Jawa Tengah, 19-28 Februari 2014 ini.

Menuju Kejurnas di Pekalongan, Jatim menyiapkan sebanyak delapan pebiliar terbaiknya. Kedelapan atlet biliar yang sudah disiapkan, yakni Hadi Suryo, Candra Gondo, Rudi Susanto, Keni Tirza, Bambang Hermanto, Ramli Harjan, Sanjaya Limanto, dan Erwin Kurniawan.

"Erwin (Kurniawan) ini atlet cadangan. Dia disiapkan jika Ramli (Harjan) tidak bisa turun karena masih dalam proses pindah dari Manado ke Jatim," kata Tony Ho, pelatih biliar Jatim kepada Surya Online, Kamis (13/2/2014).

Tony Ho menyampaikan, Kejurnas di Pekalongan nanti sejatinya event 2013. Karena tidak bisa digelar pada 2013, maka dilaksanakan pada 2014 ini. Pada 2014 ini, nanti ada Kejurnas lagi.

"Tahun ini rencananya ada dua Kejurnas. Setelah di Pekalongan, Kejurnas selanjutnya belum tahu dimana," ucap Tony.

Kejurnas 2014 rencannya menandingkan 16 nomor. Seperti bola 8 tunggal, bola 9 tunggal, bola 10 tunggal, bola 15 tunggal, bola 10 ganda, bola 10 ganda campuran putra-putri.

Kemudian bola 9 tunggal dan 10 tunggal putri. Selanjutnya ada nomor snoker tunggal, snoker bola 6 merah (tunggal dan ganda), nomor England  biliar tunggal dan ganda.

Kecuali nomor tersebut, Kejurnas di Pekalongan juga menandingkan nomor carom bola 3, nomer satu band dan 3 band.

Tony mengatakan, dari total 16 nomor pertandingan, Jatim membidik sedikitnya meraih satu emas.
"Di nomor apa, itu jadi rahasia kami dan atlet. Kami sudah berhitung," cetus Tony.

Saat ditanya targetnya cuma satu, Tony menjawab, kekuatan Jatim belum maksimal dan krisis atlet. Terutama untuk kekuatan lapis kedua.

"Sampai sekarang belum muncul atlet baru yang berkualitas. Sulit cari atlet sekarang," aku Tony.

Prestasi biliar Jatim memang sedang redup. Pada PON 2012 di Riau, Jatim gagal mempersembahkan medali emas. Pada event empat tahunan itu, Jatim hanya mampu membawa pulang empat medali perunggu.