TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rapat Pleno Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia menegaskan kembali prioritas dilakukannya pembinaan dengan tetap mengedepankan kualitas.

Hal itu juga yang menjadi prinsip dasar PP Pordasi dalam mengusulkan dilombakannya kelas khusus kuda-kuda keturunan yang dilahirkan dari peternakan Indonesia, pada kompetisi equestrian (ketangkasan) PON XIX-2016.

"Kita akan tetap mengutamakan konsep dan prinsip pembinaan dalam pengembangan disiplin olahraga berkuda ini, terutama pacuan dan equestrian," ungkap Ketua Umum PP Pordasi Mohammad Chaidir Saddak, mengurai salah satu poin penting dari Rapat Pleno PP Pordasi, Sabtu (22/2/2014) di kompleks pacuan kuda Pulomas.

Dalam kaitan itulah, PP Pordasi tetap akan memperjuangkan dilombakannya kelas khusus kuda-kuda lokal berdasarkan kelompok umur.

Ketum PP Pordasi mengingatkan kembali bahwa kuda-kuda lokal jika ditangani serius tetap bisa bersaing dengan kuda-kuda impor, misalnya kuda-kuda 'Warm Blood'. Rapat Pleno PP Pordasi ini diikuti hampir seluruh pengurus teras, termasuk ketua-ketua komisi, yakni Jose Rizal Partokusumo (equestrian), H.M.Munawir (pacuan), R.M.Imam Kusumo (polo), dan DR.Drh Soehadji Soepardan (peternakan & hewan).

Pada kesempatan ini ketua komisi equestrian Jose Rizal Partokusumo menyampaikan 'calender event' 2014. 'SHOW MUST GO ON' Bukan sekadar kebetulan jika rapat pleno ini diadakan sehari menjelang perlombaan Alexander Evert Kawilarang Memorial, Minggu (23/2/2014) ini di Pulo Mas.

Dari rapat pleno ini juga PP Pordasi memutuskan untuk menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas)-nya pada minggu terakhir Maret. Gelaran Rakernas juga untuk menyikapi hasil Rapat Anggota Tahunan (RAT) KONI Pusat, 9-11 Maret mendatang di Jakarta Convention Center (JCC).

"Yang pasti PP Pordasi bersikap 'show must go on'. Pada akhirnya semua orang bisa menilai, cabor mana yg sdh menjalan program pembinaan dengan benar," ujar Mohammad Chaidir Saddak.

KUDA LOKAL

Pengembangan atas kuda-kuda lokal disampaikan secara kritis oleh Ketua Komisi Peternakan & Hewan DR.Dr.Soehadji Soepardan. Menurut tokoh berkuda paling senior ini, basis-basis berkuda seperti Jabar, Jateng, Jatim, Sumbar, Sulut diharapkan terus meningkatkan peternakan kuda-kuda lokalnya. Soehadji menekankan bahwa kuda-kuda lokal untuk pacuan harus terus dikedepankan.

"Intinya, kita jangan terus mengandalkan kuda-kuda impor yang hanya dapat dibeli oleh segelintir orang saja," terang Noviardi Sikumbang, wakil sekretaris bidang pacuan PP Pordasi. (tb)