Apakah Akan Tetap Ada Dua PTMSI?
Kejuaraan Dunia Tenis Meja yang dikompetisikan 28 April-5 Mei 2014 sempat disebut-sebut sebagai momentum kebangkitan tenis meja nasional
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kejuaraan Dunia Tenis Meja di Tokyo, Jepang, yang dikompetisikan 28 April-5 Mei 2014, sempat disebut-sebut sebagai
'momentum' kebangkitan tenis meja nasional karena disertakannya pemain-pemain terbaik tanah air di sana. Setelah tidak berpartisipasi
pada kejuaraan 2012, ke Tokyo diberangkatkan enam pemain, terdiri dari tiga pria dan tiga wanita.
Jangan bermimpi jika 'tim' Indonesia mampu menorehkan prestasi besar di kejuaraan global dua tahunan tersebut. Sekadar memperbaiki
peringkat pun mungkin sulit, yakni melonjak dari posisi 46 untuk pria dan 48 buat wanita. Walau demikian, sebagaimana dikemukakan Sekjen PB
PTMSI Anton Suseno dan Wakil Sekjen Peter Layardi, pengiriman pemain ke Kejuaraan Dunia 2014 di Tokyo mutlak dilakukan jika 'keberadaan'
tenis meja Indonesia akan menjadi semakin tidak jelas.
Kengototan Anton Suseno dan Peter Layardi agar PB PTMSI mengomentisikan pemain ke Kejuaraan Dunia di Tokyo tampaknya tidak
terlepas dari dualisme yang masih terjadi dalam pengelolaan organisasi tenis meja nasional dewasa ini. Pasalnya, disamping kepengurusan PB
PTMSI 2014-2019, masih ada kepengurusan PTMSI 2013-2018.
Kepengurusan PB PTMSI 2014-2019 diketuai oleh Ketua DPR RI Marzuki Alie, sementara PB PTMSI 2013-2018 dipimpin oleh Oegroseno, yang baru
bulan lalu purnatugas sebagai Wakapolri.
Kepengurusan PB PTMSI Marzuki Alie sudah resmi dilantik oleh KONI Pusat, sedangkan kepengurusan PTMSI Oegroseno tidak. Walau demikian,
kepengurusan PTMSI Oegroseno mencoba untuk tetap eksis, termasuk dengan menggelar 'event' lokal beberapa waktu lalu di Bali. Bahkan,
kepengurusan PTMSI Oegroseno disebut-sebut sudah melakukan 'manuver' dengan mengirimkan surat ke ITTT (Federasi Tenis Meja
Internasional)--menyatakan bahwa kepengurusan mereka yang sah.
Inilah yang membuat Anton Suseno dan Peter Layardi, yang memegang dua kunci posisi strategis dalam kepengurusan PTMSI Marzuki Alie, sejak
awal bersikeras agar kepengurusan PB PTMSI 2014-2019 berpartisipasi pada 'event' akbar ITTF 2014, yakni Kejuaraan Dunia serta Sidang
Tahunan (Annual General Meeting/AGM) ITTF di Tokyo, Jepang.
Untuk pertemuan ITTF itu PTMSI Marzuki Alie bahkan langsung menghadirkan Sugianto Kusuma, salah satu tokoh pengusaha yang berpengaruh di tanah air. Anggota delegasi lainnya adalah Peter Layardi, Anton Suseno dan Taufik Dwi 'Cheppy' Cahyono.
Delegasi Indonesia akan mempertegas posisi kepengurusan PTMSI 2014-2019 pimpinan Marzuki Alie sebagai organisasi tenis meja nasional yang sah di negeri ini. Delegasi juga akan mengajukan penawaran lisan kesiapan Indonesia untuk menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia 2017. (tb)