Menang Tapi Kehilangan Segalanya Usai Kalahkan Idola Rakyat
Ia menang namun kehilangan semuanya. Ia menjadi orang yang paling dibenci oleh rakyat dari negeri yang sangat ia cintai.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom

TRIBUNNEWS.COM - Legenda tinju Inggris, Joe Bugner mengaku satu kemenangan yang diraihnya telah membuat dirinya menjadi sasaran kebencian dari seluruh rakyat Inggris.
Bugner mengalahkan petinju kelas berat legendaris Inggris lainnya, Henry Cooper dalam pertarungan perebutan gelar juara Inggris, Persemakmuran dan Eropa pada 1971.
Saat itu Bugner yang baru berusia 21 tahun menang angka atas Cooper, petinju yang pernah menjatuhkan Muhammad Ali. Atas hal itu, Bugner mengungkapkan, jika bisa memilih, ia cenderung tak mau melawan sosok yang menjadi idola rakyat alias 'people's champ'
"Bila tahu seperti ini, saya mungkin memilih tidak menghadapi Henry Cooper. Saya menang namun kehilangan semuanya. Saya menjadi orang yang paling dibenci oleh rakyat dari negeri yang sangat saya cintai," kata Bugner.
"Saat itu saya baru berusia 21 tahun yang sangat ingin bertarung. Namun saya mengalahkan Henry Cooper, manusia yang dianggap setengah dewa di Inggris,"kata Bugner lagi. "Setelah pertarungan itu, nasib kami sangat berbeda. Ia kalah namun mendapat gelar kebangsawanan. Saya menang dan harus bertarung di luar negara saya."
Bugner pernah menghadapi Muhammad Ali pada 1973 sebelum kembali ke Inggris untuk menghadapi Joe Frazier di Earl's Court.
""Pertarungan ini sangat brutal di hadapan 18 ribu penonton. Joe (Frazier) menang tipis. Berbeda dengan Ali yang secara teknik luar biasa, Joe merupakan petarung sejati. Dia kuat, agresi dan tak pernah berhenti menyerang."
Bugner yang bernama asli József Kreul "Joe" Bugner merupakan petinju kelahiran 13 Maret 1950. Ia memulai karir pada usia 17 tahun dan mengakhiri karirnya 22 tahun kemudian. Selama karirnya ia mencatat 63 kali menang (41 KO) 13 kalah dan 1 kali draw.
Sepanjang karirnya, ia mengaku hampir mengalami kematian saat bertemu Ron Lyle di Las Vegas pada 1977. Kedua petinju bertarung secara brutal selama 12 ronde.
"Sehabis pertarungan, saya katakan kepada kakak saya bahwa saya tak bisa bernafas. Darah keluar dari tubuh saya. Saya butuh waktu enam bulan untuk pulih kembali."