TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pebulutangkis Korea Selatan yang bermain di sektor ganda campuran, Lee Yong Dae, mendapat sambutan hangat penonton BCA Indonesia Open Super Series Premier 2014.

Saat berjalan memasuki lapangan sebelum laga kontra Riky Widianto/Puspita Richi, Selasa (17/6/2014), ratusan penonton perempuan histeris meneriakkan namanya.

Tak ayal, penonton pun terbagi menjadi dua kubu. Sebagian berteriak mendukung Indonesia, sisanya tak henti-henti bersorak untuk Lee Yong Dae.

Selepas pertandingan, penonton pun berebut mengabadikan pria berusia 25 tahun ini dengan kamera ponsel mereka.

Penyebaran budaya Korsel (Halyyu) yang masif beberapa tahun terakhir memang membuat penduduk Asia menggandrungi bintang Korean Pop. Namun ternyata hal itu juga merembet ke lapangan bulutangkis.

"Saya sengan dengan dukungan fans. Mereka menambah semangat bertanding saya," ujar Yong Dae.

Pasangan Yong Dae di sektor ganda campuran, Shin Seung Chan, juga memahami ketenaran rekannya itu. Kepopuleran Yong Dae bahkan menjadi beban tersendiri baginya. "Saya agak terbebani karena Yong Dae adalah pemain berpengalaman yang memiliki banyak penggemar," katanya.

Yong Dae bergabung dengan tim nasional bulutangkis Korsel sejak 2003. Ketika itu usianya baru menginjak 15 tahun.

Selama sembilan tahun karier profesionalnya, Yong Dae telah mengoleksi berbagai gelar. Yang paling mengesankan adalah medali emas Olimpiade Beijing 2008. Bersama rekannya Lee Hyo Jung, Yong Dae berhasil mengalahkan andalan Indonesia Liliyana Natsir/Nova Widianto.

Pada perhelatan BCA Indonesia Open Super Series Premier kali ini, Yong Dae mengatakan akan lebih fokus bertanding di sektor ganda putra.

Yong Dae datang ke turnamen kelas satu ini dengan percaya diri. Minggu lalu ia baru saja memenangi gelar Jepang Terbuka bersama Yoo Yeon Seong. Pasangan ganda putra berperingkat enam dunia ini mengandaskan perlawanan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.