Tan Joe Hok dan Tan Thiam Beng
Tan Joe Hok sebagai pioner bulutangkis Indonesia telah mencatat sejarah dengan tinta emas
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Ravianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Candra Wijaya International Badminton Center (CWIBC) memberikan penghargaan kepada “Life Time Achievement” dua legenda bulutangkis Indonesia, Tan Joe Hok dan Tan Thiam Beng.
Pencapaian keduanya telah mengharumkan dan membawa nama Indonesia patut diperhitungkan di kancah perbulutangkisan dunia.
Tan Joe Hok sebagai pioner bulutangkis Indonesia telah mencatat sejarah dengan tinta emas setelah menjadi orang Indonesia pertama yang berhasil meraih gelar juara turnemen bergengsi, All England pada tahun 1959 di London.
Pemain kelahiran 11 Agustus 1937 ini tidak hanya sukses sebagai atlet, ketika ditunjuk sebagai pelatih bersama Almarhum Tahir Djije dan mampu membawa Indonesia mencatat prestasi gemilang.
Tan Joe Hok mengucapkan terima kasih kepada Candra Wijaya yang telah memberikan penghargaan. Dia menilai keberhasilan meraih gelar Piala Thomas pertama kali membuat dirinya terkenal.
“Sebenarnya, saya itu bukan siapa- siapa tetapi karena saya berhasil membawa Piala Thomas untuk pertama kalinya jadi seolah – seolah terasa lebih istimewa,” kata Tan Joe Hok.
Tan Thiam Beng kendati hanya menjadi pemain cadangan, juga memiliki peranan dan sumbangsih besar bagi kejayaan tim bulutangkis Indonesia, ketika untuk pertama kali sukses besar merebut piala Thomas di Singapura pada tahun 1958.
“Saya berterimakasih untuk penghargaan dan juga penyelenggaraan kejuaran pada sektor ganda putra seperti ini, saya berharap kejuaran ini sebagai pemacu menjadikan bulutangkis Indonesia semakin maju,” ujarnya.