Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Kemenpora: Kegagalan Indonesia di Asian Games 2014 Tanggung Jawab Kami

Kontingen Indonesia tidak mencapai target seperti apa yang dicanangkan, yakni menempati posisi 10 besar dengan raihan sembilan medali emas.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Kemenpora: Kegagalan Indonesia di Asian Games 2014 Tanggung Jawab Kami
antarafoto
Deputi bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Gatot Sulistiantoro Dewa Broto. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Deputi bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Gatot Sulistiantoro Dewa Broto, mengatakan apapun hasil di Asian Games (AG) XVII/2014 merupakan tanggung jawab pemerintah.

Kontingen Indonesia tidak mencapai target seperti apa yang dicanangkan, yakni menempati posisi 10 besar dengan raihan sembilan medali emas. Tim Merah-Putih hanya mendapatkan empat medali emas, lima medali perak, dan 11 medali perunggu.

“Hasil AG tidak sesuai harapan. Tanggung jawab ada pada kami. Kami tidak ingin siapa menyalahkan siapa. Kami berterima kasih dan memberikan apresiasi kepada semua yang terlibat,” tutur Gatot.

Pria kelahiran Yogyakarta itu mengaku ketidakberhasilan Indonesia di AG yang berlangsung pada 19 September-4 Oktober lalu, disebabkan beberapa hal.

Setidaknya ada empat poin penting yang diutarakan Mantan Kepala Pusat Informasi dan Humas Departemen Komunikasi dan Informasi itu.

Gatot mengkritisi mulai dari persiapan, sistem pengelolaan anggaran, koordinasi lintas sektoral di bidang olahraga, serta teknis pembinaan atlet. Nantinya, empat poin ini termasuk semua hal yang terjadi selama AG akan dievaluasi. “Akan ada evaluasi beberapa hari ke depan,” ujarnya.

Berita Rekomendasi

Berkaca dari penampilan kontingen Indonesia di AG, hanya 10 cabang olahraga dari 23 cabang olahraga yang berhasil menyumbangkan medali. Ini juga menjadi perhatian dari Kemenpora bahwa ke depan dalam pengiriman cabor harus lebih selektif.

“Ke depan akan lebih selektif lagi dalam pengiriman cabang olahraga. Tanpa bermaksud underestimated. Misalnya pengiriman cabang olahraga sepak bola yang jauh dari harapan medali emas, tetapi dikirim karena olahraga itu populer di masyarakat,” kata Gatot.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum KONI, K Inugroho, mengaku semua kekurangan yang terjadi selama AG 2014 menjadi bahan pembelajaran. Harapannya, supaya ke depan tidak ada lagi kejadian seperti itu.

“Apa yang kurang menjadi rujukan. Kita tidak boleh saling menyalahkan. KONI telah berupaya memberikan yang terbaik,” ujar Inugroho.   

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas