Manajer Tim Sayangkan Kejadian Jump Start Aqsa Aswar
Aqsa terjebak jump start di sesi kualifikasi sehingga terkena penalti start dengan mesin mati dan baru bisa memacu jet skinya rival melaju.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM - Fully Aswar, pelatih dan manajer tim BNI Jetski Indonesia. menyikapi pencapaian Aqsa Aswar yang menempati peringkat enam dunia di ajang World Finals, pada Sabtu (11/10/2014) dinihari.
Tampil sebagai favorit juara dan mengesankan saat latihan, nasib kurang bagus justru menerpa pemuda 17 tahun itu di sesi kualifikasi (Heat) dan balapan (Moto).
Aqsa terjebak jump start di sesi kualifikasi sehingga terkena penalti start dengan mesin mati dan terpaksa baru bisa memacu jet skinya setelah 13 kontestan lainnya melaju.
Padahal, Aqsa sebenarnya sudah sangat hati-hati di saat start dan sebelumnya juga cermat mengikuti start di kelas lain agar tak terjebak jump start yang memang mudah terjadi di balapan jetski.
“Persiapan Aqsa sebagai atlet sudah maksimal, terutama fisik. Soal jump start memang human error, bisa menimpa siapa saja dan acap terjadi di jetski meskipun saya tetap menyayangkan hal itu. Tak semestinya itu terjadi karena Aqsa sudah punya pengalaman panjang meski usianya masih muda,” katanya.
Gagal mencapai target juara di kelas Pro Runabout Limited, kesempatan Tim Jetski Indonesia masih terbuka di kelas lainnya. Abang Aqsa, Aero Aswar, turun di kelas prestisius GP Runabout yang sesi kualifikasi sudah berlangsung Jumat (10/10) dan untuk sesi balapannya sendiri pindah jadi hari Sabtu (11/10) waktu setempat.
Di kelas lainnya, Pro Ruanabout Stock, dua bersaudara Aswar ini akan bergabung melawan pejetski dunia lainnya. Kelas ini melombakan Moto 1 juga pada Sabtu (11/10) dan lanjut Moto 2 pada Minggu (12/10/2014).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.