Problem Teknis Gagalkan Target Aqsa di World Final
Aqsa Mampu mengamankan posisi 6 besar keseluruhan dari dua Moto. Posisi tersebut naik dua tingkat dibandingkan dengan event serupa di tahun 2013.
Penulis: Murtopo
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Pejetski Indonesia Aqsa Aswar gagal mencapai target juara di ajang World final kelas Pro Runabout Limited,yang digelar di Lake Havasu City, Arizona, Amerika Serikat.
Aqsa yang difavoritkan juara dan tampil mengesankan saat sesi latihan, nasib kurang bagus pada sesi kualifikasi (Heat) dan balapan (Moto). Ia terjebak jump start di sesi kualifikasi sehingga terkena pinalti start dengan mesin mati dan terpaksa baru bisa pacu jet skinya setelah 13 kontestan lainnya melaju.
Padahal, Aqsa sudah sangat hati-hati di saat start dan sebelumnya juga cermat mengikuti start di kelas lain agar tak terjebak jump start yang memang mudah terjadi di balapan jetski.
Start belakangan di Moto 1 tersebut, Aqsa langsung mencoba menyalip beberapa pejetski di depannya. Kepercayaan dirinya masih tinggi karena lay out lintasan terbilang favorit karena berkarakter stop and go, banyak tikungan lambat dan chicane.
Namun, baru beberapa lap ia merasakan penurunan performa mesin jetskinya dan dengan kondisi begitu ia berjuang terus ke garis finish dan mendapatkan hasil di posisi ke-11.
Memasuki Moto 2, tim teknis membenahi dan seting ulang pacuan. Mesin baru yang dipakai Aqsa ditengarai sebagai penyebab tak maksimalnya penampilan di Moto 1. Sebab, mesin itu masih terlampau baru dan belum bisa diseting secara maksimal. Setelah mesin diseting ulang, Aqsa berusaha memperbaiki penampilannya di Moto 2. Pacuannya sangat kencang dan finish di urutan ke-3.
Dengan hasil tersebut Aqsa. Mampu mengamankan posisi 6 besar keseluruhan dari dua Moto. Posisi tersebut naik dua tingkat dibandingkan dengan event serupa di tahun 2013 di mana Aqsa menempati 8 Besar.
“Kalah dan menang sudah sangat terbiasa dalam olahraga. Tapi, peristiwa jump start saat kualifikasi benar-benar saya sesali. Terlebih karena hal seperti itu sudah jauh-jauh hari kami antisipasi dengan menyusun strategi tersendiri. Kesalahan hanya sepersekian detik, tapi fatal akibatnya. Saya minta maaf pada tim karena gagal menjadi juara dunia dikelas Pro Runabout Limited,” ujar Aqsa yang turun dengan bendera Tim BNI Jetski Indonesia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.