Laporan Wartawan Harian Super Ball, Murtopo

TRIBUNNEWS.COM,BOGOR - Setelah sekian lama berkecimpung di klub bulutangkis Jaya Raya Jakarta usai menggantung raketnya di tahun 1982, maestro bulutangkis Indonesia, Rudy Hartono, kembali menularkan virus bulutangkis ke masyarakat yang lebih luas.

Kali ini Rudy Hartono menggandeng sejumlah sekolah dasar untuk membangun Rudy Hartono Badminton School. SDN Lawanggintung 2, SD Semeru dan SD Sukadamai 3, Kota Bogor, menjadi pilot project sekolah yang sudah diimpikan Rudy Hartono  semenjak menggantung raketnya.

Ide untuk membangun sekolah bulutangkis diakui Rudy sudah ada dibenaknya setelah berhenti main bulutangkis di tahun 1982. "Saat itu  adalah ingin setelah menoreh juara All England delapan kali, saya berfikir siapa yang akan jadi penerus saya. Penerus itu harus dibina sejak usai dini. Saya mulai latihan bulutangkis sejak delapan tahun. Ayah saya yg banyak berjasa mengenalkan bulutangkis ke saya. Keinginan saya ingin ada penerus. Keinginan saya baru terkabul saat ini yaitu bulutangkis masuk ke sekolah dasar," ujar Rudy Hartono ketika ditemui di acara peresmian Rudy Hartono Badminton School di SDN Lanwanggintung 2, Kota Bogor, belum lama ini.

Kerjasama antara Yayasan Olahragawan Indonesia (YOI) dengan Pemda Bogor dan sekolah dasar, Rudy yakin kegiatan tersebut bisa menjadi ajang pemasalan olahraga bulutangkis dan mencari bibit juara baru.

"Adanya kerjasama bulutangkis masuk sekolah dasar di Bogor, paling tidak sepuluh tahun ke depan bibit-bibit muda ini bisa masuk Pelatnas. Tapi yang terpenting adalah kerjasama yang baik dari pihak penyelenggara, dukungan dari kepala sekolah dan guru-guru untuk terus semangat dalam menciptakan pemain yg berprestasi," ujar Rudy.

Di dalam kerjasama tersebut Rudy akan mensuport sarana dan prasarana bulutangkis sekaligus mendatangkan pelatih dari PB Jaya Raya Jakarta, Tike Budiarti. "Tike Budiarti dari Klub Jaya Raya akan datang setiap minggu untuk melatih, tidak hanya siswa sekolah dasar tapi juga guru olahraganya," ujar Rudy.

Rudy pun menargetkan dari satu sekolah bisa menjaring 250 siswa yang berbakat. Sementara siswa yang mendapat pelatihan bulutangkis adalah siswa kelas 1, 2 dan 3. "Kalau mau cari bibit pemain muda dsari usia 7 tahun, kalau sudah 10 tahun sudah terlambat. Sementara dari jumlah yang kami batasi sebanyak 250 siswa tersebut, paling 10 persen yang memiliki bakat, dan itu yang nantinya akan kita poles lagi di klub. Yang paling mungkin saat ini adalah klub Jaya Raya," ujar Rudy.

Sementara itu Kepala Sekolah SDN Lawanggintung 2, Herlina, mengaku menyambut baik program Rudy Hartono Badminton School di sekolahnya. "Saya langsung sambut baik program ini. Siswa di sekolah ini sebagian besar adalah putra-putri tentara.  Mereka sangat aktif jadi ini bisa menjadi sarana penyaluran bakat mereka," ujar Herlina.

Rencananya sekolah bulutangkis akan dilakukan setiap hari Sabtu. Selain akan mendapatkan bantuan 3 orang pelatih dari pihak Yayasan Olahragawan Indonesia, pihak sekolah juga akan mengikutsertakan tiga guru dalam program tersebut.

Sementara Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto, menyambut baik program yang digagas rudy Hartono tersebut. Dia berharap bakal ada bibit-bibit bulutangkis baru penerus juara dunia yang lahir dari kota Bogor. "Kami bangga dipilih untuk kerjasama dengan Rudi Hartono untuk mencetak atlet bulutangkis. Tentunya program ini akan terus saya kawal," ujarnya.