Siwo Jaya Siap Pertahankan Supremasi Sepakbola Wartawan Ibukota
Siwo Papua dan Siwo Kalimantan Selatan, tuan rumah Porwarnas 2013 menjadi dua tim dari luar Jawa
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS, COM. SURABAYA - Sejak Selasa (2/12) lalu, digelar Invitasi Sepakbola Antara Seksi Wartawan Olahraga (Siwo) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) se Jawa plus.
Bertindak sebagai tuan rumah adalah Siwo PWI Jatim, yang menurunkan dua tim, yakni 'A' dan 'B'. Peserta Piala Siwo 2014 ini adalah Siwo DKI Jaya sebagai juara bertahan sekaligus pemegang supremasi Piala Siwo dan kontes sepakbola Porwarnas, lalu Siwo Jabar, Siwo Jateng, Siwo Yogya.
Siwo Papua dan Siwo Kalimantan Selatan, tuan rumah Porwarnas 2013, menjadi dua tim dari luar Jawa. Pelaksanaan Piala Siwo 2014 ini dikaitkan dengan sosialisasi dari PON Remaja I-2014, yang diselenggarakan di Jatim pada 7-17 Desember ini.
Sebagai tuan rumah, Siwo Jatim sangat berambisi untuk merebut gelar juara di Liga Siwo 2014 itu. Karena itu pula Siwo Jatim menurunkan dua tim, yang kekuatannya hampir merata.
Jatim bertekad untuk 'menghancurkan' Siwo DKI Jaya, yang selama hampir satu dasawarsa ini terus mengungguli mereka baik di Piala Siwo atau kontes sepakbola Porwarnas.
Pada Piala Siwo 2013 yang digelar di Jakarta, lagi-lagi Siwo Jatim harus pulang dengan kecewa setelah dikalahkan tuan rumah Siwo Jaya melalui eksekusi penalti.
"Kali ini kami harus juara," begitu tekad H. Dwi Arifin, ketua panitia Piala Siwo 2014. Dhimam Abror Djuraid, Ketua Harian KONI Jatim, mengamini keinginan Siwo Jatim ini.
"Masak Siwo Jaya terus yang juara. Sekarang giliran Jatim," seru Dhimam Abror Djuraid, mantan Pemred 'Jawa Pos' yang langsung turun mengomandani tim Jatim 'B'.
Ambisi Jatim ini disikapi kubu Siwo Jaya dengan santai.
"Jatim sejak dulu, ya, memang membayangi terus," kata Toni Bramantoro, manajer tim Siwo Jaya.
Ino, sapaan Toni Bramantoro, mengungkapkan, persiapan timnya menyambut Piala Siwo 2014 ini memang tidak sebaik saat mereka menghadapi Piala Siwo 2013 mau pun Porwarnas 2013, Banjarmasin.
Apalagi, mereka nyaris terkendala dana. Undangan dari Siwo Jatim yang hanya diterima satu bulan sebelum invitasi berlangsung, membuat Siwo Jaya sempat memutuskan untuk tidak mengikuti Piala Siwo 2014 ini.
Namun, saat disampaikan ke Siwo Jatim, mereka meminta dengan sangat agar Siwo Jaya dapat berpartisipasi.
"Kami melaksanakan event ini dengan Siwo Jaya sebagai peserta utama. Kalau Siwo Jaya tak ikut, event ini hambar, tak ada gengsinya sama sekali," seru Dwi Arifin, ketua panitia.
Beruntunglah, Siwo Jaya akhirnya dapat berpartisipasi. Ini berkat adanya dukungan dari KONIDA DKI Jaya, Djarum Foundation, Sinarmas Land, Grup Mahaka, rumput sintetis GreenFields, PT Liga Indonesia, dan Komite Olimpiade Indonesia.
"Mereka memandang Siwo Jaya sebagai barometer kekuatan sepakbola wartawan olahraga," jelas Ino.
Oleh karena itu pula, kata Ino, tim Siwo Jaya bertekad untuk mempertahankan supremasi tersebut. Apalagi, hal itu juga sudah disampaikan oleh Ketua Harian KONIDA DKI, Eddy Widodo.
Saat ini, prestasi sepakbola ibukota hanya dipresentasikan dari keberhasilan Siwo Jaya. KONI Jakarta saja tidak berhasil meloloskan tim sepakbolanya di PON Remaja I-2014 ini.
"Jika kami bertarung di babak final Piala Siwo 2014 ini pimpinan KONIDA DKI akan hadir menyaksikan," ujar Ino.
Perjuangan tim Siwo Jaya untuk sampai di final masih harus diperjuangkan dengan keras. Namun, Ino meyakinkan bahwa para pemainnya siap untuk mengalahkan Siwo Yogya dan Siwo Jabar pada dua laga akhir penyisihan grup A, Jumat (5/12) dan Sabtu (6/12) pagi.
Jika menjadi juara grup B, mereka akan menghadapi 'runner-up' grup A antara Papua atau Kalsel. Semifinal lainnya kemungkinan akan tergelar antara tin Siwo Jatim 'A' dengan Siwo Yogya atau tim Jatim 'B'.