Gelar Seleksi Untuk Puslatda PON, Ambil 9 Petinju
"Kami sudah memberi informasi pada semua Pengkot/pengkab di Jatim," ujarnya kepada Surya(Tribunnews.com Network), Rabu (7/1).
TRIBUNNEWS.COM,MALANG - Hingga saat ini, tinju amatir Jatim belum mempersiapkan diri pemusatan latihan (puslatda) menuju Pra PON 2015 dan PON Jabar 2016.
Untuk itulah, Pengprov Persatuan Tinju Amatir (Pertina) Jatim berinisiatif menggelar seleksi tinju amatir se-Jatim yang dihelat 17-18 Januari di Brigiv Marinir.
Ketua Umum Pengprov Pertina Jatim, Wiyono menguraikan, pihaknya memang telah menyampaikan program ini pada KONI Jatim.
Dalam program seleksi tinju ini, pihaknya memberi kesempatan pada petinju amatir terbaik di Jatim untuk unjuk kemampuan, sekaligus berpeluang masuk puslatda Jatim.
"Kami sudah memberi informasi pada semua Pengkot/pengkab di Jatim," ujarnya kepada Surya(Tribunnews.com Network), Rabu (7/1).
Dia menjelaskan, ada sekitar 25 petinju amatir yang akan bertarung di ajang seleksi ini.
Beberapa petinju bagus yang akan ikut seleksi ini diantaranya dari Kota Malang, Blitar dan Tulungagung.
Selain itu, empat petinju luar daerah yang telah direkrut KONI Jatim plus empat petinju asal Jatim, juga akan unjuk kemampuan pada seleksi nanti.
"Kalau yang petinju Surabaya, sepertinya tak bisa, karena mereka masih junior," terangnya.
Adapun para petinju amatir itu akan bertarung sesuai kelasnya masing-masing. Seleksi itu akan menyesuaikan dengan jumlah kelas yang akan dipertandingkan di PON Jabar 2016 mendatang.
Untuk petinju pria, ada 9 kelas yang dipertandingkan, mulai kelas terbang hingga berat. Sedangkan petinju perempuan, ada 7 kelas yang dipertandingkan.
"Dari seleksi ini, paling tidak ada 9 petinju yang lolos dan dipersiapkan ke puslatda," katanya.
Sementara itu, beberapa petinju Jatim yang saat ini berkumpul di KONI Jatim seperti Dani Rahmadani, juga melakukan latihan ringan jelang seleksi Puslatda.
"Saat ini masih berlatih menjaga kondisi fisik saja," ujarnya.
Ketika ditanya lawan terberat di Pra PON 2015 jika lolos seleksi, Dani mengaku ada dua daerah.
"DKI Jakarta dan Bali saya rasa mempunyai petinju yang bagus, namun kami tak boleh lengah dengan daerah lainnya," kata atlit kelahiran Medan itu.(Sda)