Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Equestrian Tanpa Seleksi Ke SEA Games 2015

Sudah dipastikan tidak akan dilakukannya lagi seleksi untuk pembentukan tim berkuda ketangkasan

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Equestrian Tanpa Seleksi Ke SEA Games 2015
www.performancelegacy.com
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Sudah dipastikan tidak akan dilakukannya lagi seleksi untuk pembentukan tim berkuda ketangkasan (equestrian) yang akan diterjunkan ke SEA Games 2015, Juni mendatang di Singapura.

Dengan demikian, pupus sudah harapan komunitas equestrian nasional yang masih menginginkan dilakukannya seleksi diantara seluruh 'riders' handal berkuda ketangkasan tersebut.                     

Dari keterangan yang dihimpun, untuk kompetisi berkuda SEA Games 2015, Satuan Tugas Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) Kantor Kemenpora sudah menetapkan sebanyak delapan atlet. Nama-nama ke-8 riders tersebut sudah ditetapkan dalam SK Satlak Prima.                             

"Nama-nama mereka sudah didaftarkan ke Panitia Pelaksana SEA Games 2015 itu, sesuai dengan entry-form by name-nya, beberapa waktu lalu," kata M.Asyik, koordinator cabang akurasi Satlak Prima yang antara lain membawahi berkuda.                                    

Ke-8 atlet berkuda ketangkasan ini terdiri dari empat pria dan empat perempuan. Sebagian besar adalah 'riders' senior. Mereka adalah Alvaro Menayang (dressage/jumping), Ferry Wahyu (dressage/jumping), Andry Prasetyono (jumping), Kurniadi Mustopo/Adri Katompo (jumping), Larasati Gading (dressage), Pingkan Motira (jumping), Dewi Kunti Nyoto (dressage), Diah Wulandari Hamidjoyo (jumping).                                                     

Diantara ke-8 atlet equestrian itu, hanya Dewi Kunti Nyoto yang baru. Menurut keterangan, Dewi adalah anak seorang pengusaha Indonesia yang tinggal di Singapura. Namanya masuk atas rekomendasi Larasati Gading.           

'Rider' kawakan yang lebih banyak tinggal di Jerman itu agaknya lebih suka memberikan kesempatan kepada sahabatnya untuk tampil ketimbang mendahulukan kepentingan bersama.

Berita Rekomendasi

Misalnya, menentukan atlet melalui seleksi. Ironisnya, jalan pintas seperti itu juga menjadi pilihan Satlak Prima. tb

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas