TRIBUNNEWS.COM - Sejak musim lalu, performa Alonso kerap menuai kritikan. Bagaimana tidak, berstatus sebagai salah satu pembalap terbaik di ajang Formula One (F1), pebalap asal Spanyol itu ternyata tak mampu berbuat banyak untuk merusak dominasi yang ditunjukan oleh tim Mercedes.

Tanpa sekalipun menjadi juara seri di balapan F1 musim lalu, Alonso harus puas berada di peringkat ke-6 klasemen pembalap di akhir musim. Hal inilah yang kemudian disebut-sebut menjadi alasan manajemen Ferrari mendepaknya akhir musim lalu.

Ferrari kemudian merekrut Sebastian Vettel untuk menggantikan Alonso sebagai menjadi pebalap tim berlogo Kuda Jingkrak itu.

Alonso sendiri akhirnya memilih kembali ke McLaren, tim yang pernah dibelanya pada tahun 2007, sebelum bergabung ke Ferrari. Namun sayangnya, setelah kembali ke McLaren, penampilan pebalap berusia 33 tahun itu tak kunjung memperlihatkan performa terbaiknya, seperti kala ia menjadi juara dunia pada tahun 2005 dan 2006 bersama Renault.

Dalam tes pramusim F1 yang digelar di Sirkuit Jerez, Spanyol, pekan lalu, Alonso tampil kalah cepat dibanding Sebastian Vettel dan Kimi Raikkonen yang kini menjadi duet pebalap Ferrari. 

Dalam tes empat hari itu, mobil McLaren yang dikendarai Alonso dan Jenson Button, hanya menempati posisi terakhir, lantaran membuat catatan waktu paling lambat dibandingkan pebalap dari tim lain.

Meski penampilannya belum seperti yang diharapkan, namun Alonso masih mendapat pembelaan. Mantan bosnya semasa di tim Renault, Flavio Briatore. menilai kritikan yang ditimpakan kepada Alonso saat tes pramusim tak memiliki alasan yang jelas.

“Fernando merupakan pebalap yang hebat di mata saya. Saya sangat mengenal wataknya, dan dia bukanlah seorang pebalap amatir yang tak memiliki kemampuan,” ucap Briatore, seperti dilansir, Motorsport, Selasa (10/2/2015).

“Semua orang memiliki masa-masa berat dalam perjalanan hidupnya. Anda tak dapat menuntut seseorang untuk tampil sempurna di setiap saat, itu tak adil untuk Fernando. Jadi, saya rasa semua kritikan yang tertuju kepada Fernando merupakan perkataan yang tak memiliki alasan,” kata pria berusia 64 tahun itu.