Johansyah Lubis : Jangan Atlet Dijadikan Korban
Malang benar nasib Yon Mardiono
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Malang benar nasib Yon Mardiono.
Meski namanya sudah masuk dalam daftar Surat Keputusan Program Indonesia Emas (SK Prima) untuk kontingen Indonesia pada SEA Games Singapura 2015, tetapi dia terancam tidak diberangkatkan ke SEA Games Singapura, 6-16 Juni 2015.
Apalagi, KOI sudah mengantikan namanya dengan Gilang Ramadhan.
Kepala Bidang Pembinaan Prestasi Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) yang juga Wakil Chief de Mission (CdM) Kontingen Indpnesia, Johansyah Lubis, Rabu (27/5), Yon Mardiono memang sudah datang ke KOI untuk mempertanyakan mengapa dirinya tidak diberangkatkan.
"Yon memang sudah datang ke KOI mempertanyakan masalah namanya yang tidak masuk dalam daftar yang diajukan KOI," katanya.
Menurut Johansyah, Yon memang pantas mempertanyakan hal tersebut. Apalagi, namanya masuk dalam daftar atlet tenis meja yang diusulkan Prima dalam SK untuk memperkuat Tim SEA Games Singapura 2015.
Dalam daftar SK Prima diusulkan empat nama petenis meja putra dan empat putri. Putra, Vicky Supit, Gilang Maulana, Yon Mardiono dan Ahmad Dahlan.
Sedangkan Putri, Lilis, Onny, Mira dan Rina.
"Tadinya, Yon Mardiono masuk dalam daftar tetapi KOI menggantikannya dengan Gilang Ramadhan," jelasnya.
Dijelaskan Johansyah, Satlak Prima dalam menetapkan atlet tidak sembarangan. Prosesnya melalui pemanggilan dan seleksi.
"Dalam proses perekrutan, Satlak Prima tidak memandang atlet dari kubu mana. Semua atlet tenis meja yang berpotensi dipanggil. Dan, keempat atlet yang diajukan itu adalah yang terbaik dan telah melalui seleksi," jelasnya lagi.
Lantas apa jalan keluarnya?
"Jangan korbankan atlet. Kalau bisa KOI mengusahakan Yon Mardiono tetap diberangkatkan apalagi saya dapat kabar setiap tim tenis meja boleh diperkuat lima atlet," jawabnya.
Ketika ditanyakan apakah masuknya Gilang Ramadhan itu atas usulan PB PTMSI pimpinan Oegroseno?
"Saya tidak tahu. Yang pasti, untuk memberangkatkan tenis meja butuh persetujuan Oegroseno yang diakui organisasi tenis internasional (ATTF)," tandasnya. tb