Akhir Drama Jakarta Derby
Fitri Dewi Fathiyah masih bergulat dengan berbagai dokumen dan bungkusan-bungkusan kemasan plastik yang menumpuk didepannya
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Beberapa jam setelah tuntasnya persaingan menjadi yang terbaik pada 19 kelas/nomor yang dikompetisikan Kejuaraan Pacuan Jakarta Derby, Minggu (7/6) di gelanggang pacuan kuda Pulomas, dokter hewan Fitri Dewi Fathiyah masih bergulat dengan berbagai dokumen dan bungkusan-bungkusan kemasan plastik yang menumpuk didepannya.
"Harus dirapihkan malam ini juga, sebab besok harus segera dikirim ke Malaysia," kata drh. Fitri Dewi Fathuyah.
Malam semakin larut, keriuhan di arena pacuan sudah lama senyap, namun drh Fitri Dewi Fathiyah dan beberapa temannya dari Asosiasi Dokter Hewan Kuda Indonesia (ADKHI) yang berada dibawah naungan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) masih harus menyelesaikan tugas mereka--mengisi data data dari sampel urine sebagian dari kuda pemenang di Jakarta Derby itu.
"Dari 19 race tadi kami mengambil 10-sampel. Pengambilannya secara acak saja, yang terakhir tadi dari Elingprigel Eclipse yang juara Derby dan kemudian Djohar Manik," kata alumni Fakultas Peternakan Hewan IPB 2002 itu.
Keseriusan drh Fitri Dewi Fathuyah dkk dari ADHKI untuk mengambil sampel urine 10 dari 19 kuda-kuda juara Jakarta Derby tentunya tak bisa dilepaskan dari profesionalisme mereka.
Apalagi, tugas yang diberikan oleh Pengprov Pordasi DKI Jaya yang diketuai oleh Alex Asmasoebrata tak main-main. Alex menginginkan peserta Jakarta Derby bersih dari penggunaan doping atau zat perangsang yang meningkatkan stamina setiap kuda.
Tujuan Alex memang menuai pujian. Namun, kebijakan mendadak untuk menjadikan peserta Jakarta Terbuka benar-benar bersih dari pemanfaatan obat-obatan atau vitamin yang mengandung doping tentu saja mengundang antipati mayoritas peserta.
Tak mengherankan jika Jakarta Derby nyaris berada diambang boikot, karena sebagian besar peserta siap mengundurkan diri jika tes doping itu menjadi persyaratan utama.
Di sisi lain, Alex sendiri sebagai 'pemilik' dari event Jakarta Derby juga sempat bersikeras akan tetap memberlakukan kebijakan itu.
"Kalaupun cuma dua kuda yang ikut pacuan, saya siap," tegas Alex, beberapa hari sebelum pacuan digelar..
Akhirnya, dari pendekatan yang dilakukan Ketua Umum PP Pordasi Mohammad Chaidir Saddak, MBA, dan Ketua Komisi Pacuan PP Pordasi Ir.H.M.Munawir, Alex bersedia mengalah.
Tes doping di Jakarta Derby dijadikan proses pembelajaran.
"Kalau di Malaysia, secara officially, penggunaan zat-zat yang mengandung doping itu sudah lama diharamkan. Tetapi, tidak tahu juga kalau masih ada yang mencari-cari kesempatan, padahal kalau terbukti kudanya doping, sanksinya berat," ujar drh Fitri Dewi Fathuyah, yang antara 2005 hingga pertengahan 2007 sempat bertugas di Totalisator Board (Totboard), di Penang, Malaysia.
Alex Asmasoebrata menyatakan, pengharaman pemakaian zat-zat yang mengandung doping pada kuda harus sudah dilakukan dari sekarang.
"Kalau tidak dimulai sekarang kapan lagi? Kalau tidak oleh Pengprov Pordasi DKI siapa lagi? Jadi, mulai hari ini, harus sudah dicanangkan tekad untuk mengharamkan doping. 'No way for doping'," tegasnya.
Sampel urine dari 10 kuda juara di Jakarta Derby segera dikirim ke University of Science (U-sience), di Penang, Malaysia, yang laboratorium dopingnya sudah terakreditasi dengan Asian Racing Federation (ARF).
Di tingkat lokal memang sudah ada juga laboratorium doping, yakni milik Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI). Akan tetapi, lab doping LADI ini belum terakreditasi dengan ARF.
Biaya pemeriksaan setiap sampel urine kuda di lab U-Science, Penang, Malaysia juga lebih murah, tak melampaui Rp 2 juta. Jauh lebih murah dari biaya pemeriksaan di lab milik LADI, yakni Rp 5 juta untuk setiap sampel urine.
"Intinya, biaya pemeriksaan 10 sampel urine ini di U-Science Penang, ditambah biaya transportasi mengantar dan mengambil kembali hasil pemeriksaannya nanti, masih jauh lebih murah dibanding jika diperiksakan di lab LADI," kata drh.Fitri.
Kepastian pemeriksaan sampel urine 10 kuda pemenang Jakarta Derby ini dilakukan di U-Science, Penang, juga disampaikan Ir.H.Widodo Edi Sektianto, MM, yang Kabid Organisasi Pengprov Pordasi DKI Jaya.
Pada Sabtu (6/6). Widodo Edi Sektianto sudah menyambangi U-Science.
"Saya pergi Sabtu pagi, dan malamnya langsung ke Jakarta lagi, menyampaikan hasil laporan ke panpel," terang Widodo Edi Sektianto. tb
HASIL LENGKAP JAKARTA DERBY 2015:
I. KELAS 2 TAHUN PERDANA-800 METER: 1. Seksiola Agis (Jatim/joki Wawan-pelatih Freddy AB/Almer Savero-Perintis Stable). 2. Fastabiqul Khairat d/h Anyep Nyes (Jateng/J.Turangam-Berty Sondakh/Famiy Stable), 3. Conztanza KP.6 (Jatim/Jones Paendong-Sinyo Pantow);
II. KELAS E-1200 METER: 1. Pangeran Timur G3 d/h Max Speed (NTT/J.Paendong-Rudi Ratu/Venansius Widodo-Gerry Stable); 2. Marvel Merapi (Jatim/A.Trisna-Freddy AB/Adi Prawiro-King Java Stable), 3. Miss Selebriti (Sulut/Hesky Paendong-Rudi Rattu/Adrian Supit-Miranda Stable);
III. KELAS D-1400 METER: 1. Suko Nagari KPI (DKI/F.Nayoan-H.E.Bahar/Mario R.Saleh Bahar-Bendang Stable), 2. Amor Sem Limite G4 (Timor Leste/H.Suoth-Toni Lopes/Clarita & Delila Lopes-Clardel Stable), 3. Cempaka Putih G3 (Jatim/Elvis Singal-Johny Rattu/Saiful & Lukman M.Ru'I-Bintang Madura Stable);
IV. KELAS 3 TAHUN REMAJA-1400 METER: 1. Arjun G4 d/h Misi Wong (Jatim/H.Suoth-Johnny Rattu/Saiful & Lukman M.Ru'I-Bintang Madura Stable), 2.-Super Bintang G4 (Jatim/T.Pantow-Slamet Riyadi/Siti Nuraini-Cahaya Bulan Stable), 3. Hadra Maut (Jateng/M.Soleran-Berty Sondakh/Anira & Anifa-Sukun & Tombo Ati Stable);
V. KELAS 3 TAHUN REMAJA DIVISI 2-1400 METER: 1. Sulam Mani (Sumbar/T.Firmansyah-Iwan Kurniawan/Robby Rusmen-Budhi Jaya Stable), 2. Diva Eclipse (Jateng/M.Soleran-Rullie Soleran/Ir.Iman Hartono-Eclipse Stable), 3. Singosari Ayu KPI (Jateng/J.Turangan-Karsono/M.Ervan Ersan Rizal-Tombo Ati Stable);
VI. KELAS 3 TAHUN REMAJA DIVISI 3-1400 METER: 1. Milky Way (Sulut/H.Karom-Pet Supit/Audrey N.Supit-Miranda Stable), 2. Ratu Kandih G4 (Sumbar/T.Firmansyah-Iwan Kurniawan/H.Asrijal SE-Sawahlunto Stable), 3. Maestro Laga (Jateng/H.Suoth-Berty Sondakh/Family Stable);
VII. KELAS C-1600 METER: 1.Sapu Angin (Jatim/T.Pantow-Slamet Riyadi/H.Syakur-Cahaya Bulan Stable), 2. Kumbang Hitam G4 (Jatim/Cun Pantow-Sinyo Pantow/H.Abu Amar), 3. Haqul Yakin G4 (Jateng/J.Turangan-Berty Sondakh/Sukun & Tombo Ati Stable);
VIII. KELAS 2 TAHUN PEMULA KPI C/D-1100 METER: 1. Nauleen Glory KPI (Jabar/D.Suhendar-Iwan Kurniawan/Karina & Karisa Saddak-Aragon Stable), 2. Pesona Muharam KPI (Jatim/S.Dedi-M.Udis/H.Safi'un-Menembus Batas Stable);
IX. KELAS 2 TAHUN PEMULA C/D DIVISI 3-1100 METER: 1. Anjani Putri (Jatim/T.Pantow-Slamet Riyadi/Siti Nuraini-Cahaya Bulan Stable), 2. Power Eclipse (Jateng/M.Soleran-Rullie Soleran/Ir.Iman Hartono-Eclipse Stable), 3. Laki Kurnia (DKI Jaya/Okky S-Atrizal/H.Fatchul Anas-Kurnia Stable);
X.KELAS 2 TAHUN PEMULA C/D-1100 METER: 1. Maesa Agni d/h Bathian (Jabar/R.Nugraha-H.F.Saddak/Sarah Saddak-Aragon Stable), 2. Lady Reston (Jatim/H.Suoth-Johnny Rattu/Saiful&Lukman H.Ru'i-Bintang Madura Stable), 3. Sagar Matha (Jabar/Stevi T-H.E.Kosasih/Asep Kurnia-AK 71 Stable);
XI.KELAS 2 TAHUN PEMULA. A/B DIVISI 2-1300 METER: 1. Happy Eclipse (Jateng/M.Soleran-Rullie Soleran/Ir.Iman Hartono-Eclipse Stable), 2. Si Bungo Taeh G4 (Sumbar/.T.Buyung-Edwin Basuki/Derian Denissa-Sago Stable), 3 Mauna Loa (Sulut/H.Karom-Pet Supit/Andrea N.Supit-Miranda Stable);
XII.KELAS 2 TAHUN PEMULA A/B-1300 METER: 1, Gagah Manglayang (Jabar/T.Pantow-E.Rosadi Ma'soem, SH/Manglayang Stable), 2. Raijin G3 (Jatim/Marcel Singal/Edi Wowiling/Cheng Chok Kwai-Brother Silver Stable), 3. Merry Eclipse (Jateng/J.Turangan-Rullie Soleran/Ir.Iman Hartono-Eclipse Stable);
XIII. KELAS 3 TAHUN DERBY DIVISI 2-1850 METER: 1,Bisa G3 (Sulut/T.Pantow-Michael Umboh/Ivana Stable), 2. Voter (Jabar/D.Suhendar-Hens Rori/Karisa & Karina Saddak-Aragon Stable), 3, Queen Sonic (Jatim/F.Turangan-Berty Sondakh/Ir.Agus Purnomo-Mahabarata Stable);
XIV. KELAS B-1850 METER: 1. Arjabumi G4 (Jabar/D.Suhendar-Iwan Kurniawan/Karisa & Karina Saddak-Aragon Stable), 2, P.Police (Jabar/F.Lepah-Hens Rori/Hj.Haryati-BHM Stable), 3. Red Silanos KP.5 (DKI Jaya/J.Septian-Iwan Kurniawan/Syhafa Mus-Pulomas Stable),
XV. KELAS KPI TERBUKA-1850 METER: 1. Matah Ati KPI (Jabar/E.Sonitan-Iwan Kurniawan/Karina & Karisa Saddak-Aragon Stable), 2. Mata Nagari KPI (DKI Jaya/J.Turangan-H.E.Bahar/Mario R.Saleh Bahar-Bendang Stable), 3. Mutu Manikam KPI (Jabar/T.Firmansyah-Iwan Kurniawan/Karisa & Karina Saddak-Aragon Stable);
XVI. KELAS 3 TAHUN KPI TERBUKA-1850 METER: 1.Gamang KPI (DKI/T.Buyung-Yoserizal Idris/H.Aidil Azwar-Nikita Stable), 2. Fajar Indah KPI (Jateng/H.Suoth-Steven P/MH Stable), 3. Putra Nagari KPI (DKI/F.Nayoan-H.E.Bahar/Mario R.Saleh Bahar-Bendang Stable);
XVII. KELAS 3 TAHUN DERBY l-1850 METER: 1. Elingprigel Eclipse KP7 (Jateng/M.Soleran-Rullie Soleran/Ir.Iman Hartono-Eclipse Stable), 2. Tingkerball G4 (DKI/A.Rahmat-A.Sukarya/Alexandra Asmasoebrata & H.Edri Anas-Tanjungsari Stable), 3. King Savero G4 (Jabar/R.Nugraha-HF.Saddak/Osmar Devara-Dago Stable), 4,Sky Runner (Jatim/Jones Paendong-Sinyo Pantow/H.Ismail M.Hasan-Ra3Ya Stable), 5. Queen Emirate (Jatim/Jemmy B-Edi Wowiling/Ny,Silvana Sicilia-King Halim Stable);
XVIII. KELAS A-1850 METER: 1. Djohar Manik KP5 (Jateng/J.Turangan-Edwin Basuki/Aragon & Tombo Ati Stable), 2. Saud G4 (Jateng/J.Turangan-Berty Sondakh/Ir.Kristianto Setiabudi-Bagelen Stable), 3. Tuan Nagari G4 (DKI/F.Nayoan-H.E.Bahar/Mario R.Saleh Bahar-Bendang Stable), 4. Pesona Juang G4 (Jabar/D.Suhendar-Iwan Kurniawan/Karina & Karisa Saddak-Aragon Stable).