Indonesia Open 2015 Jadi Pilot Project Kejuaraan Dunia Bulutangkis
BCA Indonesia Open Super Series Premier 2015 akan menjadi acuan untuk penyelenggaraan Kejuaraan Dunia 2015
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Selesai sudah gelaran turnamen BCA Indonesia Open Super Series Premier 2015. Kejuaraan bintang lima berhadiah total Rp 10 Miliar ini berjalan dengan baik dan mendapat sambutan meriah dari para pecinta bulutangkis di Tanah Air. Terbukti dari animo penonton yang begitu luar biasa memadati stadion Istora Senayan.
“Kami patut bersyukur BIOSSP berlangsung sukses, semua dapat berjalan dengan lancar. Hal ini karena kerjasama dari berbagai pihak. Kami juga berterima kasih kepada pihak sponsor, BCA, Djarum Foundation, Blibli.com, Trans 7, dan sebagainya,” kata Achmad Budiharto, Wakil Ketua Panitia Pelaksana BIOSSP 2015.
“Turnamen ini dari awal juga diminati, bahkan tiket VIP sudah terjual habis beberapa hari sebelum pertandingan dimulai. Namun kami menyadari memang masih ada keterbatasan dalam kapasitas. Kami akan melakukan evaluasi, apa saja yang dapat dibenahi dan ditingkatkan kedepannya,” imbuhnya.
Penyelenggaraan BIOSSP 2015 juga mendapat apresiasi dari BWF (Badminton World Federation). Seperti disampaikan oleh Darren Parks, Events Director BWF, BIOSSP selalu menghadirkan tontonan yang menarik dengan supporter yang fantastis.
“Saya melihat semangat dan gairah yang begitu fantastis sepanjang minggu ini. Kita juga melihat hasil yang mengejutkan dari turnamen ini, pokoknya atmosfer di turnamen ini sungguh berbeda. Kami juga menilai penyelenggaraan turnamen ini juga luar biasa,” ucap Darren pada acara konferensi pers, Minggu (7/6/2015) malam.
Sementara itu, Yuni Kartika selaku Kasubid Humas dan Sosial Media PP PBSI mengatakan bahwa BIOSSP akan menjadi acuan untuk penyelenggaraan Kejuaraan Dunia 2015 yang akan berlangsung di Jakarta, 10-16 Agustus 2015.
“BIOSSP adalah pilot project untuk Kejuaraan Dunia, kami akan melihat apa saja yang perlu ditingkatkan. Kami juga melihat peluang kerjasama dengan pihak-pihak terkait di turnamen ini, supaya kami tidak kerja dari nol. Namun kami tetap mau ada yang berbeda dari BIOSSP, dan tentunya ingin yang lebih baik lagi,” tutur Yuni yang juga mantan pemain tunggal putri era 90-an.