Motor Stoner Diperiksa Insinyur HRC
Bersama dengan staf HRC, tim memeriksa mesin, dan dikonfirmasi dari data yang ada bahwa throttle (gas) itu 26 derajat terbuka sebelum kecelakaan itu
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Kecelakaan yang dialami Casey Stoner saat balapan di ajang Suzuka 8 Hours, Jepang akhir pekan lalu, masih meninggalkan tanda tanya besar. Kendati Stoner telah menjelaskan penyebab kecelakaan, namun motornya tetap menjadi bahan penyelidikan insinyur Honda.
Beberapa saat setelah kecelakaan, Stoner menjelaskan bahwa dirinya telat melepas kopling untuk menurunkan kecepatan di tikungan, sehingga motornya keluar lintasan dan menabrak dinding. Namun penjelasan itu tidak serta merta membuat penyelidikan mengenai penyebab kecelakaan dihentikan.
Situs resmi MotoGP melaporkan, motor Stoner saat ini menjadi bahan penyelidikan para insinyur Honda Racing Corporation (HRC). Hasil kesimpulan sementara menyatakan bahwa motor Stoner memang menemui kendala teknis sebelum balapan.
"Bersama dengan staf HRC, tim memeriksa mesin, dan dikonfirmasi dari data yang ada bahwa throttle (gas) itu 26 derajat terbuka sebelum kecelakaan itu," kata Stoner dikutip MotoGP.com, Selasa (28/7).
Artinya, saat memulai balapan, keadaan gas motor Stoner memang tidak stabil. Mantan juara MotoGP 2011 itu pun gagal mengendalikan motornya saat balapan baru berjalan sekitar 69 menit.
Stoner sendiri meminta maaf kepada MuSASHi Honda, tim yang dibelanya di ajang balap tahunan Jepang itu. “Saya sangat mohon maaf karena kami tidak bisa meraih hasil yang saya yakin seharusnya kami bisa raih. Saya berterima kasih atas kerja keras tim. Saya sangat suka bekerja dengan mereka,” tutur Stoner.
“Saya ingin ucapkan terima kasih untuk rekan setim saya, Michael van der Mark dan Takumi Takahashi. Mereka telah melakukan pekerjaan fantastis selama beberapa pekan ini, khususnya pada akhir pekan ini,” ucap mantan pembalap Ducati itu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.