Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Elingprigel Bisa Habis-habisan

Saat ini menatap final Indonesia Derby adalah sesuatu yang lazim dilakukan oleh komunitas berkuda pacuan

Penulis: Toni Bramantoro
zoom-in Elingprigel Bisa Habis-habisan
ist
asih Hanggoro (duduk, kanan) bersama pemilik Aragin Eddy Saddak, pemilik Pegasus Yusni Radius Prawiro dan wakil Sekum PP Pordasi Noviardi Sikumbang 

TRIBUNNEWS, COM.JAKARTA - Saat ini, menatap final Indonesia Derby adalah sesuatu yang lazim dilakukan oleh komunitas berkuda pacuan.

Persaingan ketat diantara 12 kuda berusia tiga tahun berjarak 2000 meter pada Indonesia Derby itu akan digelar Minggu, 16 Agustus mendatang di gelanggang pacuan kuda Pulomas, Jaktim.                                                 

"Mantap," komentar Noviardi Sikumbang, Wakil Sekretaris Komisi Pacuan PP Pordasi, yang menjadi Sekum Panpel Pacuan Indonesia Derby 2015 ini.

Noviardi Sikumbang menanggapi pernyataan Ketua Pengprov Pordasi DKI Jaya Alex Asmasoebrata yang menyebut kuda-kuda asal DKI Jaya bisa menjadi kuda hitam untuk merebut gelar juara di Kelas Derby 3 Tahun-200O meter itu, Harapan terbesar DKI Jaya bertumpu kepada Tingkerball, kudanya Alex Asmasoebrata sendiri.                 

"DKI Jaya berharap, itu benar," jelas Noviardi dalam analisisnya.               

Dia juga mengomentari kegagalan kubu Jabar yang gagal meloloskan kudanya di final Derby. Noviardi mengoreksi, dari penyisihan di kelas paling bergengsi ini, Jabar nihil.

Dari kualifikasi atau heat-1, yang lolos ke babak final adalah P. Bintang Timur (Kalsel),  King Runny Star (atim), Tingkerball (DKI), dan . Diamond Heart's (Jatim).

Berita Rekomendasi

Sementara,  King Savero yang sebelumnya diberitakan masuk final, hanya menempati urutan ke-6.      

"Ya,  King Savero gagal karena persoalan di kuku kakinya yang bermasalah strombuss. Meski diawal perlombaan sempat leading beberapa puluh meter, namun apa mau dikata. Ada istilah "no foot no horse" itu yang dialami King Savero dengan kakinya, walau sudah mendatangkan spesialis ferrier dari Singapura untuk mengatasi cederanya," Noviardi Sikumbang menjabarkan.                                          

Memang masih ada harapan bagi kubu Jabar agar kudanya bisa ikut berlomba di babak final nanti. Harapan itu diletakkan pada Perkasa, kuda yang menjadi cadangan.

Itu pun sebagai cadangan ke-2. Cadangan pertama adalah kuda Fajar Indah dari Jateng. 

"Kegagalan King Savero di heat-1 dan Voter di heat-3 menembus posisi empat besar di heat-nya masing-masing itu tentu menjadi pukulan bagi kubu Jabar. Tetapi, inilah kompetisi," jelas Noviardi.


Perkasa menjadi cadangan ke-2 setelah mencatat waktu terbaik ke-5 di heat-2, meski masih kalah dari Fajar Indah yang menempati posisi ke-5 di heat-3. 

Bicara persaingan babak final, Noviardi menyebut, masih cukup sulit untuk diprediksi, Walau demikian, dia yakin semua finalis akan dipersiapkan sebaik mungkin agar bisa tampil lebih 'ciamik' di final nanti.

Catatan waktu yang ditempuh masing-masing finalis di babak penyisihan hari Minggu tidak bisa dijadijan patokan utama.             

Elingprigel Eclipse, misalnya, di babak penyisihan terlihat sangat 'safety'. Namun, penampilannya bisa sangat berbeda saat di final nanti.

"Saya yakin Elingprigel akan habis-habisa di final nanti," tegas Noviardi Sikumbang. tb 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas