Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Sembo bilang Sangat Dramatis

Persaingan di kelas ini tentunya diharapkan menjadi tontonan yang menarik, menegangkan namun sekaligus menumbuhkan kesan mendalam bagi penonton

Penulis: Toni Bramantoro
zoom-in Sembo bilang Sangat Dramatis
ist
SUKSES - Kakak-beradik Samuel Sampurno Prawiro (Sembo/kanan) dan Johann Wahyu Hasmoro Prawiro (kiri). 

TRIBUNNEWS, COM. SURABAYA - Puncak 'pertarungan' dari Kejuaraan Berkuda Ketangkasan Panglima Koarmatim Cup & Jatim Open 2015 tersaji melalui kelas 120 cm yang dilombakan di hari terakhir, Minggu (9/8) sore.

Persaingan di kelas ini tentunya diharapkan menjadi tontonan yang menarik, menegangkan namun sekaligus menumbuhkan kesan mendalam bagi penonton.

Sejatinya, para petinggi TNI-AL yang berkenan menyaksikan atraksi mengesankan ini, terutama Panglima Armada Timur Laksamana Muda TNI Darwanto, yang disertai sejumlah perwira tinggi Komando Armada Timur (Koarmatim), termasuk Brigjen Mar. Ivan AR.Titus, Direktur Operasi Basarnas yang menjadi Event President kejuaraan ini.

Ada enam pasangan yang berlaga di nomor paling bergengsi ini. Yakni, Dadang Suryatna/Filo do Empo (Emporium Horse Club), Johann Wahyu Hasmoro Prawiro/Saltador (Pegasus Equestrian Sport), Brayen Brata Coolen/Mahajana (Aragon), Jojo Jonathan/ Chianto do Empo (Emporium Horse Club), Raymen Kaunang/Maestro Blanco (Pegasus), Samuel Sampurno Prawiro/Angelina Bleau (Pegasus).

Duet Dadang/Filo do Empo yang turun ke gelanggang kali pertama, mencatat hasil buruk, menyelesaikan lomba dengan 22 angka kesalahan.

Setelah itu, Johann Wahyu Hasmoro Prawiro disambut aura positif penonton ketika hingga jelang akhir penampilannya nyaris tampil sempurna walau akhirnya menjatuhkan satu balok rintangan, sehingga tersandera dengan empat angka kesalahan, dengan catatan waktu 71.36 dt.

Setelah itu, penonton memberikan tepuk tangan riuh atas keberhasilan Brayen Brata Coolen membuat clear-round dengan catatan waktu 67.75 dt. Jojo Jonanthan yang tampil setelah itu menjatuhkan beberapa balok rintangan, terjerembab dengan 16 angka penalti. Raymen Kaunang menyusul kemudian, mencatat waktu 71.26 dt dengan empat angka kesalahan.

Berita Rekomendasi

DRAMA

Samuel Sampurno Prawiro, alias Sembo, menjadi kontestan terakhir. Dia diharapkan bisa membuat clear-round, sehingga menjadi penantang serius bagi Brayen Brata Coolen di babak jump-off. Sembo membesut Angelina Bleau dengan penuh kepercayaan diri. Satu demi satu rintangan dia lewati dengan mulus.

Ditengah ketegangan penonton, Sembo nyaris menyelesaikan tugasnya dengan sempurna, seandainya saja kaki kiri belakang Angelina Bleau tidak menyentuh balok pertama di rintangan pamungkas.

Sebagian penonton melontarkan teriakan bernada menyayangkan. Balok pertama pada rintangan terakhir itu bergoyang-goyang sebelum akhirnya terhempas.

Sembo luput menjumput clear-round, tetapi penonton bersikap sportif dengan memberikan aplaus panjang.

Bagaimana pun, Sembo sudah memperjuangkan peluangnya dengan luar biasa. Dia tidak harus larut dalam kesedihan karena gagal mengajak duel Brayen di babak jump-off.

"Teman-teman bilang penampilan saya tadi sangat dramatis. Mbak Shanti Sadino bahkan bilang, wah kalau menjatuhkan palang di rintangan terakhir seperti itu bakal susah dilupain, bisa kebayang-bayang terus selama sebulan," papar Sembo beberapa saat kemudian, penuh keluguan.

Putra sulung keluarga Triputra Yusni Prawiro dan Natalina ini mengakui kalau awalnya dia memang cukup tegang.

"Saya jarang lompat di 120 meter. Terakhir main 120 di Pegasus Masters 2014," cerita mahasiswa manajemen berkuda Hartpurry College, Gloucester, Inggris itu. Brayen Brata Coolllen merebut gelar 120 cm itu tanpa harus jump-off.

Raymen Kaunang menempati posisi runner-up dengan 71.26 dt, unggul 0.06 dt atas Johann Wahyu Hasmoro Prawiro. Sembo di urutan keempat dengan 75.09 dt dengan empat angka kesalahan dari satu balok yang dijatuhkan Angelina Bleau pada rintangan terakhir.

Mungkin lain waktu keberuntungan akan memayungi Sembo. Namun, masa liburannya segera habis dan awal September depan dia sudah harus kembali menjalani kuliahnya di Hartpurry College itu.

"Saya belum tahu kapan bisa ikut kejuaraan lagi," ujar Sembo.

Menurut rencana, minggu pertama September ada seri kedua Kejurnas Equestrian di Parongpong, Lembang, dan Oktober ada turnamen Cinta Indonesia Open (CIO) di APM Equestrian Center, Tigaraksa, Tangerang. Sayang Sembo harus melewatinya. tb

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas