Sentimen Klub atau Daerah? di Pacuan Indonesia Derby
Kontingen Jawa Timur berpeluang besar untuk merenggut gelar juara umum pada gelaran final Kejurnas Pacuan Kuda ke-49 seri-1
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Kontingen Jawa Timur berpeluang besar untuk merenggut gelar juara umum pada gelaran final Kejurnas Pacuan Kuda ke-49 seri-1 yang dilombakan Minggu, 16 Agustus, di Pulomas, Jaktim.
Dari delapan race final dengan total 74 kuda peserta, kontingen Jatim mengomentisikan kuda-kudanya di seluruh kelas, dengan total 24 finalis.
Itu berarti sepertiga dari keseluruhan kontestan. Rinciannya, 3 finalis di Kelas 2 Tahun Pemula C/D-1200 meter, 4 finalis di Kelas 2 Tahun Pemula A/B-1400 meter, 2 finalis di THB Indonesia 3 Tahun Keatas-1400 meter, 5 finalis di Kelas 4 Tahun C/D-1600 meter, satu finalis di Kelas 3 Tahun Remaja-1600 meter, tujuh finalis di Derby-3 Tahun-2000 meter, dan dua finalis di Kelas 4 Tahun A/B-2000 meter.
Kontingen Jateng membayangi di posisi kedua dalam penempatan jumlah finalis ini, yaitu 18 kuda. Jateng menghadirkan 2 finalis di Kelas 2 Tahun Pemula C/D-1200 meter, 4 finalis di Kelas 2 Tahun Pemula A/B-1400 meter, 2 finalis di Kelas THB Indonesia 2 Tahun-1400 meter, satu finalis di Kelas THB Indonesia 3 Tahun Keatas-1600 meter, satu finalis di Kelas 4 Tahun C/D-1600 meter, 3 finalis di Kelas 3 Tahun Remaja-1600 meter, satu finalis di Kelas 3 Tahun Derby-2000 meter, dan 4 finalis di Kelas 4 Tahun A/B-2000 meter.
Di posisi ketiga, Jabar, dengan total 15 finalis. Rinciannya, 4 finalis di Kelas 2 Tahun Pemula C/D-1200 meter, 1 finalis di THB Indonesia 2 Tahun-1400 meter, 1 finalis di THB Indonesia 3 Tahun Keatas-1600 meter, 2 finalis di Kelas 4 Tahun C/D-1600 meter, 4 finalis di Kelas 3 Tahun Remaja-1600 meter, dan 3 finalis di Kelas 4 Tahun A/B-2000 meter. Kontingen lain yang menempatkan finalisnya di beberapa nomor adalah Sumbar (6), DKI Jaya (5), Sulut (4), DI Yogyakarta (2), sedangkan NTT dan Kalsel masing-masing menempatkan satu finalis. POTENSI.
Dengan menempatkan 24 pasangan dari total 74 kuda dan joki yang berlaga di final, wajar jika kontingen Jatim lebih diperhitungkan. Mereka disebut-sebut sebagai kandidat juara umum. Calon juara umum yang paling difavoritkan.
"Jatim paling oke, disusul Jateng dan Jabar, itu menurut perhitungan di atas kertas," ujar Ketum PP Pordasi Mohammad Chaidir Saddak, MBA.
Kendati demikian, sebagai pemilik Aragon, Lembang, dan menjadi representasi dari Jabar di PON mendatang, Eddy Saddak juga tetap mempertahankan keyakinannya bahwa Jabar bisa membuat kejutan.
"Jabar kahiji! Itu sudah menjadi komitmen kami. PD (percaya diri) aja lagi! Jabar itu sakti!" Eddy Saddak mencoba meyakinkan.
Ketua Pengprov Pordasi Jateng dan sekaligus pemilik Tombo Ati Stable, Surakarta, Ir.H.M.Munawir, juga menyebut jika kontingen Jatim yang paling berpotensi merebut gelar juara umum, baru disusul Jateng dan Jateng.
Walau begitu, Ketua Komisi Pacuan PP Pordasi ini juga menyebut pula kemungkinan adanya kejutan di beberapa kelas.
Termasuk, Derby 3 Tahun-jarak 2000 meter, kelas yang paling bergengsi. Di Indonesia Derby itu, kata Munawir, bisa saja satu kuda asal Jateng yakni Elingprigel Eclipse bisa membuat perbedaan.
"Belum tentu dari tujuh finalis asal Jatim ada yang finis pertama. Biarlah mereka saling bersaing yang penting finis pertama buat kita kita," jelas Munawir.
Anggota dewan steward final, yakni Yandis Laluyan, mengakui sangat suka dengan judul pemberitaan Tribunnews kemarin, yakni 'Gajah Berkelahi Pelanduk yang Menang'.
Yandis mengatakan, saat ini sulit memperkirakan suasana kebatinan di kubu Jatim. Menurut dia, untuk mampu merebut gelar juara umum, Jatim harus benar-benar solid.
"Mau merebut gengsi stable/klub atau gengsi daerah? Kalau mau juara umum, ya, gengsi atau sentimen daerah yang harus diutamakan. Hilangkan sentimen sebagai horse owner, pemilik kuda, atai stable owner, pemilik klub atau stable," terang Yandis Laluyan. tb